Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Rekayasa Lalin di Bundaran HI, Urai Macet tapi Jarak Putar Jadi Jauh

Kompas.com - 06/07/2022, 13:15 WIB
Reza Agustian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan uji coba rekayasa lalu lintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia telah memasuki hari kedua pada Selasa (5/7/2022).

Rekayasa lalu lintas pada hari kedua uji cobanya, belum ada kepadatan yang terlalu signifikan terjadi pada Jalan Sudirman menuju Jalan MH Thamrin dan sebaliknya.

Pantauan Kompas.com kemarin sore pukul 17.24 WIB, kendaraan dari arah Senayan yang hendak berbelok ke kanan Bundaran HI atau mengarah ke Jalan Imam Bonjol diarahkan petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta berputar arah di Patung Kuda Arjuna Wijaya.

Baca juga: Dishub DKI Sebut Volume Kendaraan yang Melintas di Bundaran HI Terus Meningkat

Sebagai tanda telah diterapkan rekayasa lalu lintas, petugas Dishub memasang water barrier di beberapa sisi lingkar Bundaran HI.

Kemudian, kendaraan dari Jalan Imam Bonjol tidak dapat langsung berjalan lurus ke Bundaran HI.

Kendaraan bakal langsung dibelokkan ke kiri menuju Jalan Jenderal Sudirman dan berputar arah di kolong Landmark Sudirman atau Jalan Galunggung.

Kepadatan pun tidak terlihat dari arah sebaliknya, yakni dari Jalan MH Thamrin menuju Jalan Sudirman.

Hanya saja kepadatan lalu lintas terjadi pada titik-titik alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) seperti di persimpangan Sarinah dan lingkar Patung Kuda.

Baca juga: Rekayasa Lalin di Bundaran HI, Pengendara Keluhkan Jarak Putar Arah

Adapun, Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro melakukan uji coba rekayasa lalu lintas di kawasan Bundaran HI selama satu minggu terhitung sejak Senin 4 Juli 2022, mulai pukul 16.00 sampai 21.00 WIB.

Pengendara keluhkan jarak putar arah

Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan jauhnya jarak yang harus ditempuh untuk memutar arah imbas adanya uji coba rekayasa lalu lintas di kawasan Bundaran HI.

Pesepeda motor bernama Firmansyah merasakan jauhnya jarak yang harus ia tempuh untuk memutar arah ketika melintas dari arah Jalan Sabang menuju ke kawasan Kebon Kacang.

"Saya kalau pulang kerja biasanya lewat Bundaran HI ke arah Kebon Kacang," ujar Firmansyah saat dihubungi wartawan, Selasa (5/7/2022).

Baca juga: Hari Kedua Rekayasa Lalin di Bundaran HI, Arus Lalu Lintas Terpantau Ramai Lancar

Firmansyah harus memutar jauh melalui Jalan Galunggung atau Landmark Sudirman agar dapat memutar arah.

"Yang jelas sih jadi jauh banget putarnya," singkat dia.

Firmansyah mengungkapkan, setelah mengetahui rekayasa lalu lintas di jalan tersebut, ia akan mengubah rute perjalanannya menuju ke rumah.

Ia akan melewati jalan lain sebagai alternatif untuk menghindari rekayasa lalu lintas yang menyebabkan putar arah yang lebih jauh.

"Hari ini kan saya sudah tahu (rekayasa lalu lintas), paling besok saya nggak lewat sini lagi," tuturnya.

Hal berbeda diungkapkan oleh Sari, ia mengaku mendukung adanya kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut di kawasan Bundaran HI.

"Kalau memang tujuannya untuk mengurai kemacetan jelas saya setuju," kata Sari.

Namun, Sari yang sehari-hari menggunakan ojek online, mengungkapkan simpatinya kepada para pengendara yang harus memutar arah dengan jarak yang cukup panjang.

"Kalau saya kan tinggal duduk saja (naik ojek online), cuma kasihan juga sama driver jadi putar lebih jauh, bensinnya juga otomatis kemakan lebih banyak," ucap Sari.

"Namanya kebijakan pasti ada yang pro dan kontra," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com