Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mati Satu Tumbuh Seribu, Penggerebekan Narkoba Kampung Boncos Terus Berulang dan Ragam Kode Pengecoh Polisi

Kompas.com - 07/07/2022, 08:37 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Palmerah kembali menggerebek Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, atau yang terkenal sebagai permukiman rawan peredaran narkoba, Kampung Boncos, pada Rabu (6/7/2022).

Selain menangkap sejumlah pelaku dan mengamankan barang bukti, polisi juga kembali merobohkan beberapa bangunan liar nonpermanen yang dikenal dengan sebutan Hotel 10.000. Bangunan ini biasa digunakan pengguna untuk mengonsumsi narkoba.

Hotel 10.000 terbuat dari kayu dan terpal, juga seng pada atapnya. Gubuk-gubuk tersebut berukuran beragam. Satu gubuk cukup mencolok lantaran berbentuk rumah panggung.

Sedangkan yang lainnya, hanya berupa bangku-bangku beratap terpal di antara puing-puing dan tumpukan sampah.

"Kami sudah merobohkan empat bangunan liar yang diduga digunakan oleh pengguna narkoba," kata Kapolsek Palmerah Ajun Komisaris Dodi Abdul Rohim, Rabu (6/7/2022).

Padahal, setiap Kampung Boncos digerebek, polisi selalu merobohkan bangunan Hotel 10.000. Namun, setiap kali penggerebekan dilakukan, bangunan tersebut selalu berdiri kembali bak jamur di musim hujan.

Baca juga: Lihat Polisi Gerebek Pengedar Narkoba, Warga Kampung Boncos: Biasa Saja, Enggak Kaget

Kode goresan penghilang barang bukti

Polsek Palmerah menggerebek kampung rawan narkoba, Kampung Boncos di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Rabu (6/7/2022) sore.Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Polsek Palmerah menggerebek kampung rawan narkoba, Kampung Boncos di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Rabu (6/7/2022) sore.

Para pengedar di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat yang baru digerebek polisi, kerap menggunakan kode khusus untuk berkomunikasi.

Akibatnya penggerebekan yang dilakukan polisi kerap gagal karena mereka dapat segera kabur dan menyembunyikan barang bukti.

Kali ini, Dodi Abdul Rohim mengatakan polisi menemukan sejumlah goresan mencurigakan di tembok-tembok di sekitar lahan kosong yang biasa digunakan untuk bertransaksi.

"Penggerebakan ini, kami menemukan ada goresan tanda panah di sejumlah titik," kata Dodi.

Dodi menyebut, goresan tanda panah tersebut mengarah pada closed circuit television (CCTV) atau kamera pengintai maupun sebuah lobang yang penutupnya terbuka.

Ia menduga, petunjuk arah itu digunakan untuk mengarahkan para pengguna maupun pengedar membuang "sampah" narkoba, guna menghilangkan barang bukti.

"Mungkin mereka ada beberapa cara mengamankan barang bukti untuk mengelabui petugas," kata Dodi.

Baca juga: Ada Goresan Mencurigakan di Kampung Boncos, Diduga Kode untuk Bandar Narkoba Hilangkan Bukti

Mengintai polisi dari CCTV

Instalasi kamera CCTV uang dipasang jaringan pengedar narkoba di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, ditemukan polisi pada Rabu (6/7/2022) sore.Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Instalasi kamera CCTV uang dipasang jaringan pengedar narkoba di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, ditemukan polisi pada Rabu (6/7/2022) sore.

Dalam penggerebekan pengedar narkoba di Kampung Boncos ini, Dodi kembali mengendus adanya siasat pengedar narkoba untuk menghindari polisi.

Polisi menemukan sejumlah kamera pengintai atau CCTV yang digunakan pelaku di sejumlah titik di Kampung Boncos.

"Ditemukan ada CCTV, mungkin, diperkirakan untuk memantau kegiatan-kegiatan kami (polisi)," kata Dodi.

Salah satu CCTV ditemukan di kamar indekos yang diduga dihuni oleh pengedar atau bahkan bandar narkoba.

Baca juga: Bandar Narkoba di Kampung Boncos Pasang CCTV untuk Pantau Pergerakan Polisi

"Posisi CCTV ada di kamar kos-kosan yang sering mereka (pelaku) gunakan di situ. Diduga bandar menyuplai dan menggunakan kosan itu," kata Dodi.

Lebih jauh, Dodi mengatakan polisi masih akan mendalami keberadaan kamera pengintai yang digunakan pelaku.

"Ini temuan baru, nanti kami dalami lagi. Misalkan terkait mereka terpusat di mana dan lainnya," kata Dodi.

Ragam kode rahasia pengecoh polisi

Suasana permukiman Kampung Boncos saat penggerebekan pada Jumat (4/2/2022).Tribun Jakarta Suasana permukiman Kampung Boncos saat penggerebekan pada Jumat (4/2/2022).

Pada penggerebekan Kampung Boncos Februari lalu, jaringan pengedar itu menggunakan kode "penyakit" untuk mengumumkan kedatangan polisi. Kode penyakit dikeluarkan meski posisi polisi masih jauh dari pusat peredaran.

Baca juga: Ada Goresan Mencurigakan di Kampung Boncos, Diduga Kode untuk Bandar Narkoba Hilangkan Bukti

Kapolsek Palmerah Dodi Abdulrohim berujar rencana penggerebekan kerap buyar karena informasi yang sudah bocor. Ia menduga banyak antek-antek yang mempercepat kebocoran informasi.

"Jadi pada saat kita taruh mobil, mereka sudah pakai kode 'awas penyakit', kode itu sudah sampai ujung," ujar Dodi.

Ternyata, kode rahasia ini tidak hanya digunakan oleh pengedar narkoba di Kampung Boncos. Hal serupa juga dilakukan dalam jaringan pengedaran narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Adapun para pengedar di Kampung Bahari menggunakan isyarat petasan untuk menghindari petugas.

Baca juga: Kode-kode di Kampung Narkoba yang Sering Gagalkan Penggerebekan Polisi...

Praktik peredaran narkoba di kawasan Kampung Bahari ini juga sudah berlangsung cukup lama. Pasalnya, para pelaku cukup lihai untuk mengelabui dan menghindari petugas.

Para pengedar hingga pengguna narkoba biasanya akan langsung bertiarap dan bersembunyi jika mendengar suara petasan tersebut.

Pada penggerebekan Kampung Boncos, polisi mengedus siasat pengedar narkoba berupa goresan tembok hingga kamera CCTV untuk mengelabui polisi.

(Penulis: Mita Amalia Hapsari, Rakhmat Nur Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com