Selain itu, ia juga menduga bahwa banyak remaja yang ingin berekreasi dan mencari tempat hiburan di Jakarta, salah satunya di Dukuh Atas.
Riza menyatakan, Ibu Kota merupakan wilayah yang tak hanya dimiliki oleh warga DKI Jakarta saja.
Namun, Ibu Kota merupakan wilayah yang dimiliki warga Indonesia.
Dengan demikian, politisi Gerindra itu menegaskan bahwa siapa pun boleh mengunjungi Jakarta.
"Jakarta ini kota milik semua, tidak hanya warga Jakarta, tapi seluruh warga Indonesia. Siapa saja boleh datang ke Jakarta," tegasnya.
Sementara itu, Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna berpendapat, fenomena banyaknya remaja Citayam dan sekitarnya yang datang ke Dukuh Atas tak akan menimbulkan masalah sosial di Ibu Kota, sehingga tak perlu dikhawatirkan.
Menurut Yayat, keramaian di area sekitar Stasiun MRT Jakarta itu lambat laun akan mereda. Yayat berujar, hal ini juga terjadi saat Tebet Eco Park baru dibuka dan diserbu masyarakat.
"Suatu saat, (fenomenanya) akan menurun seiring dinamika dan perkembangan informasi dan dinamika sosial," ujar Yayat kepada Kompas.com, Minggu (3/7/2022).
Yayat berujar Terowongan Kendal yang diserbu rombongan asal Depok, Citayam, hingga Bojong Gede dipengaruhi oleh tabiat remaja yang dinamis dengan tuntutan banyak perubahan.
Sayangnya, hal itu tidak didukung struktur lingkungan yang diharapkan kelompok remaja tersebut. Ke depannya, kata Yayat, mereka akan mencari lokasi yang lebih menarik lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.