Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geledah Kamar hingga Tempat Belajar di Pondok Pesantren Depok, Polisi Sita Sejumlah Barang Bukti Pemerkosaan...

Kompas.com - 09/07/2022, 07:08 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggeledah beberapa ruangan di Pondok Pesantren Riyadhul Jannah, Beji, Depok, Jumat (8/7/2022).

Kuasa hukum pimpinan Pondok Pesantren Riyadhul Jannah, Khoirul, mengatakan bahwa penyidik mendatangi pondok pesantren untuk mengambil beberapa alat bukti kasus dugaan pemerkosaan terhadap belasan santriwati.

"Kedatangan penyidik untuk mengambil salah satu atau beberapa alat bukti yang diduga terkait dengan tindak pidana yang telah dilaporkan oleh pelapor," kata Khoirul kepada wartawan, Jumat malam.

Dikatakan Khoirul, ada beberapa ruangan di pondok pesantren yang digeledah penyidik sejak kedatangannya sekitar pukul 14.00 WIB, hingga malam ini.

Baca juga: Geledah Pesantren di Depok, Polisi Sita Kasur yang Diduga Dipakai untuk Perkosa Santriwati

"Ruangan yang digeledah berkaitan tempat para pelapor atau diduga korban. Tempat tidur, tempat dia belajar atau biasanya dia bermain di mana, itu yang diperiksa," ujarnya.

Namun, Khoirul enggan menjelaskan secara rinci barang-barang apa saja yang disita polisi untuk dijadikan alat bukti tambahan dalam pemenuhan proses penyidikan.

"Berkaitan pertanyaan apa saja yang diambil oleh penyidik sebagai barang bukti untuk malam ini. Semuanya yang memiliki hak menyampaikan apa yang diambil oleh penyidik adalah pihak Polda Metro," ujar Khoirul.

Baca juga: Penyidik Disebut Bakal Datangi Pesantren di Depok untuk Sita Bukti Dugaan Pemerkosaan Santriwati

Pantauan Kompas.com di lokasi, tampak kasur, kursi kayu, kipas angin dan dua ransel bewarna abu-abu dan hitam yang dikeluarkan dari Pondok Pesantren Riyadhul Jannah sekitar pukul 21.37 WIB.

Namun, pihak penyidik tidak berkenan untuk diambil gambarnya maupun dimintai keterangan terkait apa saja barang yang disita.

Sebelumnya diberitakan, belasan santriwati di pondok pesantren yatim piatu kawasan Beji diduga menjadi korban pemerkosaan oleh ustaz dan kakak kelasnya.

Baca juga: Diperiksa dalam Kasus Pemerkosaan Santriwati, Pimpinan Pesantren di Depok Diberondong 42 Pertanyaan

Kuasa hukum korban, Megawati, mengatakan bahwa terdapat 11 santriwati yang diduga menjadi korban pemerkosaan.

Namun, baru lima orang yang berani melaporkan kejadian tersebut.

"Dari 11 orang yang dilecehkan, yang berani untuk speak up hanya lima orang, tapi yang sekarang diperiksa oleh penyidik baru tiga orang," ujar Megawati kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (29/6/2022).

Baca juga: Babak Baru Kasus Pemerkosaan Belasan Santriwati di Pondok Pesantren Depok: 3 Ustaz dan 1 Siswa Jadi Tersangka

Menurut Megawati, pemerkosaan tersebut diduga telah terjadi selama satu tahun terakhir dan baru terungkap pada Juni 2022.

Berdasarkan keterangan para korban, pelaku pemerkosaan tersebut diduga berjumlah lima orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com