Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Ustaz dan Kakak Kelas Perkosa Santriwati, Polisi Periksa Pengasuh Pondok Pesantren Depok

Kompas.com - 09/07/2022, 07:36 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi menggeledah Pondok Pesantren Riyadhul Jannah, Beji, Depok, Jumat (8/7/2022). Selain itu penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya turut memeriksa pihak pengasuh santri.

Kuasa hukum Pimpinan Pondok Pesantren Riyadhul Jannah, Khoirul, mengatakan bahwa penyidik telah memeriksa langsung saksi-saksi di pondok pesantren tersebut sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.27 WIB.

Dalam pemeriksaannya, terdapat keterangan saksi yang menguatkan dugaan pemerkosaan santriwati yang dilakukan para terlapor.

Baca juga: Polisi Geledah Pondok Pesantren di Depok untuk Cari Bukti Lain Dugaan Pemerkosaan Santriwati

"Memang ada beberapa hal yang menguatkan terkait para terlapor, sehingga baik dari pihak saksi, yaitu Satriat dan Ustazah Atika dan juga dari pihak pengasuhan santri, yaitu Ustazah Diar, Ustaz Eko, dan Ustazah Lailatul," kata Khoirol kepada wartawan, Jumat malam.

Disebutkan Khoirul, bahwa para saksi kooperatif saat memberikan keterangan kepada penyidik.

"Mereka kooperatif, dari hasil tanya jawab. Mereka menjawab apa yang diketahuinya dan memang dari awal kami sudah komitmen semuanya dengan cara kooperatif. Dari kami ke Polda Metro Jaya," terang Khoirul.

Baca juga: Geledah Pesantren di Depok, Polisi Sita Kasur yang Diduga Dipakai untuk Perkosa Santriwati

Sementara itu, Khoirul belum dapat memastikan berapa jumlah saksi yang telah diperiksa penyidik. Sebab, kata ia, masih banyak saksi yang diperiksa hingga malam ini.

"Pemeriksaan di sini kan beberapa, kami tidak bisa mengatakan (jumlah) saksi ada berapa saja yang diperiksa di sini. Karena saksi-saksi ini makin hari makin banyak," ujar Khoirul.

"Saat ini (pukul 21.37 WIB) pemeriksaan di Ponpes masih sedang berlangsung," sambung dia.

Selain itu, Khoirul juga menyebut belum dapat memastikan jumlah pertanyaan yang diberondong penyidik. Sebab, pertanyaan yang dilontarkan penyidik terhadap saksi berbeda-beda.

"Jadi untuk pertanyaan satu saksi dan saksi lain berbeda. Ada yang 20 pertanyaan, 35 pertanyaan, 42 pertanyaan dan seterusnya," imbuhnya.

Baca juga: Babak Baru Kasus Pemerkosaan Belasan Santriwati di Pondok Pesantren Depok: 3 Ustaz dan 1 Siswa Jadi Tersangka

Sebelumnya diberitakan, belasan santriwati di pondok pesantren yatim piatu kawasan Beji diduga menjadi korban pemerkosaan oleh ustaz dan kakak kelasnya.

Kuasa hukum korban, Megawati, mengatakan bahwa terdapat 11 santriwati yang diduga menjadi korban pemerkosaan.

Namun, baru lima orang yang berani melaporkan kejadian tersebut.

"Dari 11 orang yang dilecehkan, yang berani untuk speak up hanya lima orang, tapi yang sekarang diperiksa oleh penyidik baru tiga orang," ujar Megawati kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (29/6/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com