Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Luar Jakarta Eksis di Terowongan Kendal, Anies Kenang Proses Transformasi yang Kontroversial

Kompas.com - 11/07/2022, 08:44 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang proses transformasi kawasan berorientasi transit (TOD) Dukuh Atas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, yang dianggapnya sempat menuai kontroversi.

"Ingat waktu itu sempat kontroversi karena melebarkan jalan untuk pejalan kaki, berdampak mengurangi jalan untuk kendaraan bermotor," ungkap Anies di Lebak Bulus, Minggu (10/7/2022).

Anies mengatakan, Jalan Jenderal Sudirman didesain untuk menjadi complete street yang memiliki trotoar, jalur sepeda, transportasi umum, hingga kendaraan pribadi.

Harapannya, lanjut Anies, setelah kawasan ditransformasi, ada perubahan gaya hidup masyarakat di kawasan tersebut.

Baca juga: PT MRT Jakarta Bangun Terowongan Pejalan Kaki yang Hubungkan Stasiun Dukuh Atas-Thamrin Nine UOB

"Sehingga tempat ini yang dulunya orang keluar-masuk Sudirman menggunakan kendaraan pribadi, bahkan pindah antar gedung pun kendaraannya pribadi, sekarang mereka bisa jalan kaki dan masyarakat luar kawasan sudirman itu bisa jalan-jalan ke sana," kata Anies.

Anies pun menegaskan, bahwa Jalan Sudirman merupakan milik seluruh masyarakat Indonesia dan setiap orang berhak berada di kawasan tersebut.

"Ketika muncul fenomena masyarakat berkumpul dari banyak tempat, jangan pernah anggap ada hak atas gaya, ada kepemilikan atas gaya," ungkap Anies.

"(Jangan menganggap) bahwa yang berhak di jalan sudirman itu hanya yang gayanya ABC, yang di luar gaya itu enggak boleh. Enggak, ini adalah milik Indonesia, siapa saja dengan kebiasaannya, dengan caranya," imbuh Anies.

Baca juga: Fenomena Remaja Citayam di Terowongan Kendal, Anies: Siapa Pun Berhak ke Sudirman

Sementara itu, akhir-akhir ini, kawasan terowongan Kendal Dukuh Atas diramaikan oleh para remaja yang disebut berasal dari Citayam, dengan pakaian kekinian, nyentrik, dan berwarna monokrom. Fenomena ini kemudian disebut sebagai Citayam Fashion Week.

Terowongan Jalan Kendal merupakan bagian dari penataan kawasan Dukuh Atas yang merupakan kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD).

Jalur pedestrian ini ramai dilewati pejalan kaki lantaran terletak di lokasi yang strategis, yakni berdekatan dengan Stasiun Sudirman, Stasiun BNI City, dan Stasiun MRT Dukuh Atas.

Terowongan Kendal sebelumnya merupakan jalur yang bisa dilintasi kendaraan. Jalur ini biasa digunakan untuk kendaraan berputar arah dari dua arah maupun melintas dari arah Pasar Blora lama maupun permukiman warga Kebon Melati.

Sejak Minggu (3/3/2019), Jalan Kendal mulai ditutup untuk kendaraan. Hal ini demi merealisasi mimpi terciptanya TOD Dukuh Atas.

Selain ditutupnya Jalan Kendal, pedagang kaki lima (PKL) dan ojek online yang kerap mangkal di sekitar Stasiun Sudirman pun turut ditertibkan dalam prosesnya. Hal ini, tentu membuat beberapa pihak merasa dirugikan.

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (22/3/2019) salah satu pengguna ojek online, Lesti (28), saat itu berpendapat bahwa tak semua orang mau berjalan kaki meski trotoarnya sudah bagus.

Ia pun mempertanyakan teman-teman difabel yang mungkin akan sulit berjalan ke lokasi lebih jauh dari Stasiun Sudirman untuk menjangkau ojol.

Lesti juga meminta agar pemerintah mempertimbangkan untuk membuat selter di Sudirman-Thamrin, terutama yang dekat dengan stasiun dan perkantoran.

"Harusnya dibuat selter dekat tempat-tempat sibuk biar ojol enggak parkir sembarangan di bahu jalan dan juga memudahkan pelanggan. Menurut saya begitu," kata Lesti saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com