Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Polda Metro Jaya Tak Diizinkan Gelar "Street Race" di Sirkuit Formula E

Kompas.com - 11/07/2022, 12:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pelaksana Formula E Jakarta 2022 Ahmad Sahroni angkat bicara soal alasan tak diizinkannya Polda Metro Jaya menggelar street race di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara.

Sahroni mengatakan, street race Polda Metro Jaya yang merupakan ajang balap sepeda motor itu tak bisa digelar karena sirkuit Formula E hanya dikhususkan untuk ajang balapan kendaraan roda empat. 

"Bukan ditolak, tapi memang secara aturan tidak untuk roda dua," kata Sahroni saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/7/2022). 

Baca juga: Tak Diizinkan Pakai Sirkuit Formula E untuk Street Race, Kapolda Metro: Berpikirnya Terlalu Sempit...

Sahroni menegaskan, aturan tersebut berasal langsung dari Federasi Automobil Internasional (FIA) selaku badan internasional yang membawahkan kegiatan olahraga balap motor.

"Izin peruntukan sirkuit Formula E hanya untuk kendaraan roda empat," ujar Sekjen Ikatan Motor Indonesia ini. 

Dihubungi terpisah, Head of Unit PT Pembangunan Jaya Ancol Ariyadi Eko Nugroho mengaku belum mengetahui soal ditolaknya penyelenggaraan street race di sirkuit Formula E.  

Eko mengaku akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.

"Saya kroscek dulu ya," kata Eko. 

Kekecewaan Kapolda Metro Jaya

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran sebelumnya menyatakan kekecewaan karena usulnya menggelar street race di Sirkuit Formula E ditolak. 

Fadil menyebutkan, masih ada pihak yang memandang sebelah mata ajang street race yang diselenggarakan oleh kepolisian untuk menyalurkan hobi dan bakat para pembalap liar itu.

"Street race itu banyak orang hanya melihat hobi balap-balapan saja. Itu terlalu sempit, terlalu kecil saudara-saudara," ujar Fadil di Mapolda Metro Jaya, Minggu (10/7/2022).

Baca juga: Ketika Kapolda Metro Sindir Sirkuit Formula E Jakarta Kurang Terkenal di Hadapan Sandiaga Uno...

Menurut Fadil, penyelenggaraan street race di kawasan Ancol justru akan berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi masyarakat setelah diterpa pandemi Covid-19.

Sebab, kata Fadil, kegiatan tersebut akan banyak melibatkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pelaku seni, hingga ekonomi kreatif.

"Karena bukan balapan saja, sebenarnya untuk menyalurkan mereka yang hobi kecepatan, yang hobi street race di jalan. Di dalam ekosistem street race itu ada pembalap, mekanik, UMKM, dan ada pentas seni di situ," tutur Fadil.

Di samping itu, Fadil menilai bahwa pihak yang mengelola sirkuit Formula E tentunya juga akan mendapatkan keuntungan dari penyelenggaraan street race.

"Sebenarnya bagi Ancol, kalau dia izinkan street race itu di Ancol, dia sebenarnya bisa untung. Tapi, kalau yang berpikiran sempit melihatnya hanya balapan, itu tidak akan sampai ke sana," ungkap Fadil.

Baca juga: 1.100 Pebalap Akan Ikut Street Race di Meikarta

Bahkan, Fadil pun menyindir Jakarta International E-Prix Circuit kurang terkenal karena tak dipakai untuk ajang street race besutan Polda Metro Jaya.

"Jadi kalau saya ingin meminjam, apa itu? Kurang terkenal, karena tidak dipakai street race itu. Apa namanya? Formula E, apa namanya sirkuit di Ancol itu?" kata Fadil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com