Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Berharap Harga "Minyakita" Lebih Murah dari Minyak Goreng di Agen

Kompas.com - 11/07/2022, 17:19 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pedagang di Pasar Ciputat, Anto (35), berharap harga Minyakita lebih murah dari minyak goreng yang didistribusikan oleh agen.

Anto mengatakan, minyak goreng kemasan sederhana yang diluncurkan Kementerian Perdagangan (kemendag) itu dapat diperoleh seharga Rp 13.200 per liter.

Harga itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga minyak goreng di agen. Menurut Anto, harga minyak di agen saat ini sekitar Rp 12.000 per liter.

Baca juga: Keluhkan Minyakita Keruh dan Harga Mahal, Pedagang Pasar Ciputat: Belum Berniat Beli Lagi

"Harga di agen di bawah itu, Rp 12.000 per liter. Jualnya sama, Rp 14.000 per liter juga," kata Anto.

"Harapannya kalau emang tujuannya untuk pedagang, kalau bisa di bawah harga agen," lanjut dia.

Menurut Anto, ada dua penyebab Minyakita sepi peminat, yakni dari sisi kualitas dan harga yang lebih tinggi.

"Kalau harganya di bawah agen atau minimal sama, kami bisa jual. Kami juga mendukung kalau itu program pemerintah," pungkasnya.

Minyakita mulai disitribusikan di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). PT Pasar Tangsel Mandiri (PTM) telah menyosialisasikan Minyakita di Pasar Ciputat sejak Rabu (6/7/2022) lalu.

Baca juga: Minyak Goreng Murah Minyakita Mulai Didistribusikan di Pasar Ciputat Tangsel

Sehari setelahnya, yakni pada Kamis (7/7/2022), Minyakita sudah mulai tersedia dan bisa dibeli di Pasar Ciputat.

"Kita sediakan tempat untuk ngedrop barangnya, sosialisasi Rabu," ujar Kepala Pengelola Pasar Ciputat Syaiful saat ditemui, Senin.

Dikutip dari Kompas.id, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meluncurkan 5.000 liter Minyakita yang harganya dipastikan tidak lebih dari Rp 14.000 per liter.

Sejauh ini ada dua perusahaan yang terlibat, yakni Best Group dan Panca Nabati Prakarsa, sementara tujuh perusahaan lain dilaporkan sudah menyepakati untuk turut terlibat.

Kemendag mempercepat ekspor minyak sawit mentah atau CPO dengan meluncurkan program Minyakita.

Pengusaha sawit diharapkan dapat berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan domestik sehingga ekspor CPO dapat berjalan lancar. Apalagi, harga tandan buah segar saat ini masih anjlok.

Baca juga: Lokasi dan Cara Membeli Minyak Goreng Minyakita Rp 14.000

Program Minyakita ini menjadi salah satu bagian dari pemenuhan kebutuhan domestik (DMO) agar pengusaha mendapat izin untuk mengekspor CPO.

Menurut Zulkifli, pengemasan Minyakita akan diserahkan kepada perusahaan. Tak hanya kemasan 1 liter, tetapi juga bisa setengah liter atau 2 liter. Yang jelas, harganya tidak boleh lebih dari Rp 14.000 per liter.

Sementara bagi pembeli, ada pembatasan maksimal 10 liter per hari untuk setiap nomor induk kependudukan (NIK). Pembelian dapat dilakukan dengan aplikasi PeduliLindungi atau kartu tanda penduduk (KTP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com