JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengeklaim, pelaksanaan rekayasa lalu lintas di Bundaran Hotel Indonesia (HI) cukup efektif mengurangi kemacetan.
Kata dia, sejak ada rekayasa lalu lintas itu, terlihat ada peningkatan kecepatan rata-rata kendaraan yang melintas di lokasi tersebut.
"Rekayasa dan manjemen lalin di bundaran HI hasil evaluasi kami selama satu minggu kemarin pelaksanaannya cukup efektif dimana terjadi peningkatan kecepatan rata-rata kendaraan dari utara ke selatan," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/7/2022).
Baca juga: Pro Kontra Rekayasa Lalin di Bundaran HI, Urai Macet tapi Jarak Putar Jadi Jauh
Syafrin mengatakan, timnya saat ini sedang melakukan evaluasi terkait pergerakan di kawasan Bundaran HI.
Uji coba kedua, lanjut dia, diperpanjang selama satu minggu ke depan selama itu juga akan terus dilakukan evaluasi secara terus menerus.
"Evaluasi kembali sambil melihat simpul simpul di kawasan Bundaran HI artinya dari MH Thamrin kemudian jalan jenderal Sudirman juga termausk simpang di kawasan Imam Bonjol," ujar Syafrin.
"Bahkan di Kawasan Kebon Kacang dan juga (jalan) KH Mas Mansyur dan sementara ini kita lakukan evaluasi secara kawasan," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, guna menekan kepadatan dan konflik lalu lintas, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dishub melakukan uji coba rekayasa lalu lintas di Bundaran HI mulai 4 Juli 2022.
Baca juga: Dishub DKI Sebut Volume Kendaraan yang Melintas di Bundaran HI Terus Meningkat
Dari keterangan resmi yang diunggah Dishub DKI pada akun Instagramnya, dijelaskan bila uji coba rekaya lalu lintas di Bundaran HI akan dilaksanakan selama beberapa hari ke depan.
"Uji coba rekayasa lalu lintas akan dilaksanakan pada tanggal 4-10 Juli 2022 pukul 16.00-21.00 WIB," bunyi tulisan pada akun @dishubdkijakarta.
Para pengguna jalan diminta mematuhi pengalihan arus tersebut dan menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.