Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Orang Terkait Narkoba Kocar-kacir dan Hotel 10.000 yang Berdiri Lagi di Kampung Boncos

Kompas.com - 13/07/2022, 08:45 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman rawan peredaran narkoba, Kampung Boncos di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, akhir-akhir ini jadi langganan penggerebekan polisi.

Enam hari berlalu sejak terakhir digerebek, kali ini Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat turut 'berkunjung' dengan rombongan petugas berpakaian biasa, pada Selasa (12/7/2022).

Penggerebekan dilakukan dengan operasi senyap. Polisi pun datang menggunakan sepeda motor dan berpakaian biasa.

Baca juga: Polisi Gerebek Kampung Boncos Lagi, 4 Pelaku Positif Narkoba Ditangkap

Menuju lokasi pusat aktivitas peredaran narkoba berupa lahan kosong di tengah permukiman, polisi menelusuri gang-gang sempit di tengah kampung.

Di tengah perjalanan, beberapa orang yang melihat polisi tanpa seragam pun langsung melarikan diri. Polisi langsung berlari dan mengejar orang-orang tersebut melewati jalan-jalan tikus yang cukup banyak dan memusingkan.

Seakan sudah hafal dengan setiap belokan di sana, beberapa orang berhasil meloloskan diri. Namun, polisi berhasil menangkap dua orang.

Baca juga: Diam-diam Gerebek Kampung Boncos, Polisi Kejar-Kejaran dengan Pelaku Narkoba di Gang Sempit

Di waktu bersamaan, anggota polisi lainnya langsung menuju lahan kosong. Di sana, polisi menemukan bangunan liar nonpermanen dengan julukan Hotel 10.000 yang sudah kembali dibangun.

Di dalamnya, polisi menemukan dua pria yang tengah tertidur pulas. Keduanya diduga baru saja mengonsumsi narkoba di tempat itu.

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Akmal mengatakan, secara keselururuhan operasi, polisi berhasil menangkap empat orang dari aksi kejar-kejaran dan mereka yang tertidur pulas di Hotel 10.000.

Baca juga: Pria Mengaku Wartawan Ditemukan Tertidur di Hotel 10.000 saat Kampung Boncos Digerebek

"Sebelumnya tim kami sudah memantau dan mengamankan empat orang. Semuanya positif (menggunakan narkoba)," kata Akmal usai penggerebekan, Selasa.

Akmal mengatakan, polisi masih mendalami apakah ada di antara pelaku yang diamankan merupakan seorang pengedar.

"Sementara kita belum tahu posisi mereka sebagai apa, yang jelas kami melakukan penegakan hukum di sini, sementara mereka kami temukan sedang menggunakan," jelas Akmal.

Sementara itu, saat penggeledahan barang-barang pelaku, polisi menemukan sebuah ID Pers di dalam tas. Salah satu pelaku, DK, mengaku berprofesi sebagai wartawan di salah satu media daring.

"Ngakunya wartawan, tapi perlu pendalaman. Lagi proses pemeriksaan," kata Akmal.

Kendati demikian, polisi tidak menemukan bukti penggunaan narkoba pada tubuh DK. Namun, polisi menemukan beberapa klip sabu dan alat hisap sabu di bawah bangunan yang DK gunakan untuk tidur tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com