Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjaring Operasi PMKS, Manusia Perak Ini Merengek Ingat Anak Istri

Kompas.com - 13/07/2022, 11:06 WIB
Larissa Huda

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPA.com - Seorang pelaku atraksi manusia perak berinisial KM (24) merengek ke petugas Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Utara saat terjaring operasi penertiban Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada Selasa (12/7/2022).

Pri itu meminta dilepaskan saat ditangkap di persimpangan Jalan Jembatan Tiga Raya, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Saya begini karena saya punya anak isteri dan belum bekerja, kalau sudah bekerja saya juga tidak begini, Pak," kata KM kepada salah satu petugas, Nawawi Fatkurrahman, dilansir dari Antara, Selasa (12/7/2022).

KM yang badannya disemprot cat warna perak (silver) sampai bagian wajah pun menangis. Warna perak di wajah KM pun luntur seiring tetesan air mata yang jatuh.

Baca juga: Jaga Ketentraman Jelang Idul Adha 2022, Satpol PP Tertibkan PKL dan PMKS di Kawasan Masjid Istiqlal

KM mengaku baru sekali terjaring operasi penertiban oleh Satuan Tugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudinsos Jakarta Utara. Pemuda itu mengaku sedang "apes" sehingga tertangkap petugas.

Namun, rengekan KM tak dihiraukan sejumlah petugas P3S Sudinsos Jakarta Utara (Jakut). KM pun dimasukkan ke kendaraan operasional Sudinsos Jakut untuk dibawa menuju Kantor Kecamatan Penjaringan untuk dilakukan pendataan.

KM adalah satu dari tiga PMKS yang mengganggu ketertiban pengguna jalan di kawasan Pluit. Dua orang lagi urung tertangkap karena berhasil kabur ketika melihat petugas Sudinsos Jakut.

Padahal, anggota P3S Sudinsos Jakut sudah melepas seragam untuk menyamar sebagai warga biasa untuk mengurangi kecurigaan.

Selain KM, petugas Sudinsos Jakut juga menangkap sejumlah pengamen dan pengemis di persimpangan Jalan Pluit Selatan Raya dan Jalan Pluit Timur Raya.

Baca juga: 120 PMKS Terjaring Razia di Jakarta Barat Selama Ramadhan

Salah satu di antaranya merupakan ibu yang membawa balita dengan cara digendong di bahu.

"Ada enam PMKS terjaring dalam operasi kali ini yang terdiri dari pengamen, manusia perak, dan pengemis," ujar Nawawi.

Dia mengatakan keberadaan PMKS di jalan raya yang mengganggu ketertiban umum telah melanggar Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 karena meminta-minta dan meresahkan masyarakat.

Untuk itu, penertiban dilakukan untuk mengatasi maraknya PMKS di jalan raya. Dengan adanya operasi penertiban PMKS secara rutin, Nawawi berharap akan menciptakan situasi semakin kondusif terhadap masyarakat Jakarta Utara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Spanduk Prabowo-Erick Thohir Bermunculan di Beberapa Titik

Spanduk Prabowo-Erick Thohir Bermunculan di Beberapa Titik

Megapolitan
KPAI Janji Bakal Awasi 'Trauma Healing' Murid yang Saksikan Siswi SD Loncat dari Lantai 4 Sekolah

KPAI Janji Bakal Awasi "Trauma Healing" Murid yang Saksikan Siswi SD Loncat dari Lantai 4 Sekolah

Megapolitan
Ada Beda Versi Kronologi Siswi SD Loncat dari Gedung Sekolah, Disdik DKI Serahkan ke Polisi

Ada Beda Versi Kronologi Siswi SD Loncat dari Gedung Sekolah, Disdik DKI Serahkan ke Polisi

Megapolitan
Kehidupan Eks Warga Kampung Bayam Setalah 1 Hari Tinggal di Rusunawa Nagrak...

Kehidupan Eks Warga Kampung Bayam Setalah 1 Hari Tinggal di Rusunawa Nagrak...

Megapolitan
Oknum Ormas yang Palak Toko Fotokopi di Bekasi Kerap Datang Dua Kali dalam Seminggu

Oknum Ormas yang Palak Toko Fotokopi di Bekasi Kerap Datang Dua Kali dalam Seminggu

Megapolitan
Saat Transaksi, Klien Muncikari Prostitusi Anak Harus Bayar DP Rp 200.000-500.000

Saat Transaksi, Klien Muncikari Prostitusi Anak Harus Bayar DP Rp 200.000-500.000

Megapolitan
Pelajar SMP Lecehkan Mahasiswa UI yang Sedang Lari Pagi

Pelajar SMP Lecehkan Mahasiswa UI yang Sedang Lari Pagi

Megapolitan
Kunjungi TKP Siswi SD yang Loncat dari Lantai 4 Sekolah, KPAI: Memastikan Kronologi Kejadian

Kunjungi TKP Siswi SD yang Loncat dari Lantai 4 Sekolah, KPAI: Memastikan Kronologi Kejadian

Megapolitan
Begini Isi Surat Perjanjian Lurah Papanggo dengan Warga Kampung Bayam untuk Relokasi ke Rusun Nagrak

Begini Isi Surat Perjanjian Lurah Papanggo dengan Warga Kampung Bayam untuk Relokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Krisis Air di Bekasi, Warga Berbondong-bondong Ambil Air dari Kubangan Pipa PDAM yang Bocor

Krisis Air di Bekasi, Warga Berbondong-bondong Ambil Air dari Kubangan Pipa PDAM yang Bocor

Megapolitan
Polisi Periksa Kepala Sekolah, Guru, dan Teman Korban Terkait Kasus Siswi SD Lompat dari Lantai 4

Polisi Periksa Kepala Sekolah, Guru, dan Teman Korban Terkait Kasus Siswi SD Lompat dari Lantai 4

Megapolitan
Disdik DKI Diminta Jangan Tutupi Dugaan 'Bullying' dalam Kasus Siswi SD Lompat dari Gedung Sekolah

Disdik DKI Diminta Jangan Tutupi Dugaan "Bullying" dalam Kasus Siswi SD Lompat dari Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Berupaya Hilangkan Trauma Murid yang Saksikan Siswi SD Loncat dari Lantai 4

Disdik DKI Berupaya Hilangkan Trauma Murid yang Saksikan Siswi SD Loncat dari Lantai 4

Megapolitan
Jatuh dari Motor yang Ditinggal Kakaknya, Bocah Tewas Terlindas Truk di Tangerang

Jatuh dari Motor yang Ditinggal Kakaknya, Bocah Tewas Terlindas Truk di Tangerang

Megapolitan
Guru SDN 06 Petukangan Utara Disebut Tak Tahu Siswinya Lompat dari Lantai 4 karena Sedang Mengajar

Guru SDN 06 Petukangan Utara Disebut Tak Tahu Siswinya Lompat dari Lantai 4 karena Sedang Mengajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com