Ia menyebutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI kini sedang membahas sejumlah kebijakan agar warga tetap merasa aman saat menggunakan transportasi umum.
Salah satu yang diupayakan adalah penerapan sanksi bagi pelaku pelecehan seksual di transportasi umum.
"Upaya ini sedang dalam kajian kami atas kasus yang meningkat ini. Kami lakukan kajian," ucapnya.
Ia meyakini bahwa sanksi memang perlu diberikan terhadap pelaku pelecehan seksual.
Di sisi lain, politisi Gerindra itu juga meyakini bahwa sanksi sosial merupakan bentuk sanksi yang lebih berat, bahkan jika dibandingkan dengan penjara.
"Sanksi sosial seperti diviralkan (ke sosial media) itu jauh lebih berat sejujurnya bagi pelaku, tapi juga yang penting nanti sanksi juga akan diberikan," ujar Riza.
Selain itu, Pemprov DKI pun mempertimbangkan untuk membuat angkot khusus perempuan.
Konsepnya, kata Riza, akan serupa dengan bus Transjakarta atau kereta rel listrik yang memiliki area khusus perempuan.
"Kan di Transjakarta sudah ada juga, di kereta juga ada gerbong perempuan. Itu juga menjadi pertimbangan nanti kami kaji sama-sama," ujarnya.
Menurut dia, berdasarkan pengamatannya, angkot di Jakarta tergolong rapi, aman, dan bertarif terjangkau.
Riza juga menyatakan, warga merasa aman dan nyaman ketika memakai transportasi umum, terkhusus angkot.
"Saya tadi nanya kepada warga, alhamdulillah, warga merasa aman dan nyaman," klaimnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.