JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan momen saat Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Metro Jaya Irjen Fadil Imran berpelukan dengan Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo beredar di media sosial.
Dalam video itu, tampak Kapolda Metro Jaya mendekati Ferdy Sambo dan langsung memeluknya. Terlihat raut wajah sedih Ferdy Sambo kala mendaratkan kepalanya di bahu Fadil.
Sesekali Fadil menepuk-nepuk bahu Ferdy Sambo seolah memberikan dukungan dan menunjukkan rasa simpati kepada Kadiv Propam Polri itu.
Fadil pun turut mencium kening Ferdy Sambo yang tampak tak bisa menyembunyikan kesedihannya.
Kompas.com mencoba mengonfirmasi momen pertemuan dalam video tersebut kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Namun, Fadil belum memberikan penjelasan apa pun terkait pertemuannya dengan Kadiv Propam.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan yang ditemui di Gedung Promoter Polda Metro Jaya menolak berkomentar terkait video pertemuan tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui secara pasti kapan Fadil dan Ferdy Sambo bertemu dan saling berpelukan seperti yang tampak di video viral tersebut.
Seperti diketahui, Ferdy Sambo tengah menjadi topik perbincangan karena baku tembak antarpolisi terjadi di kediamannya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Baca juga: Dekoder CCTV di Dekat Lokasi Tewasnya Brigadir J Diketahui Diganti, Ketua RT Perumahan Geram
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto menjelaskan, peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E itu terjadi pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Aksi baku tembak itu disebut dipicu perilaku Brigadir J yang diduga melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo.
Saat itu, kata Budhi, istri Kadiv Propam sedang tidur di salah satu kamar setelah tiba dari perjalanan luar kota.
"Karena lelah mungkin pulang dari luar kota, Ibu sempat tertidur. Pada saat itu, tidak diketahui oleh orang lain, Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap Ibu," ujar Budhi.
Namun, saat ditanya bentuk pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J, Budhi tidak menjelaskan secara terperinci.
Budhi mengatakan, saat itu istri Kadiv Propam terbangun dari tidur dan berteriak meminta tolong hingga mendapat ancaman dari Brigadir J berupa todongan pistol.
"Ibu itu berapa kali minta tolong. Teriakan ini rupanya membuat Saudara J panik. Kebetulan Saudara E berada di lantai dua bersama saksi K," kata Budhi.
"Saudara E datang menanyakan yang terjadi, bukan dijawab, tapi dilakukan penembakan oleh Saudara J. Tembakan tidak mengenai Saudara E, hanya mengenai tembok," ucap Budhi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.