Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Kabar Jeje "Slebew" Jadi Duta Nongkrong, Satpol PP Sampaikan Pesan Ini...

Kompas.com - 15/07/2022, 09:57 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar Jeje Slebew didapuk sebagai Duta Nongkrong oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Menteng menjadi sorotan beberapa media dan turut menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Kasatpol PP Kecamatan Menteng Hendra mengaku tidak pernah menyandangkan peran Duta Nongkrong tersebut secara langsung kepada pemilik nama lahir Jasmine Laticia.

"Yang pertama, Satpol PP termasuk saya tidak pernah bilang kalau Jeje ini sebagai duta nongkrong," ujar Hendra saat dihubungi wartawan, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Cerita Indah Nongkrong dan Ngamen di Dukuh Atas, Pakai Uangnya untuk Beli Outfit ala Jeje...

Menurut Hendra, jajarannya hanya memberikan pesan sekaligus imbauan kepada para remaja yang kebetulan pada saat di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas bertemu dengan Jeje.

"Saya cuma menyampaikan agar adik-adik remaja sebaiknya tetap di rumah jika tidak ada hal-hal yang penting karena pandemi Covid-19 ini belum selesai, itu saja," ucap Hendra.

"Yang kedua, kami hanya memberi pesan, (masyarakat) tetap menjaga kebersihan di lingkungan di sekitar kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas jangan membuang sampah sembarangan," sambung dia.

Agar kebersihan kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas tetap terjaga, kata Hendra, Satpol PP bekerja sama dengan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat untuk menerapkan sanksi sosial bagi warga yang terbukti membuang sampah di area tersebut.

Baca juga: Roy Remaja Viral Sudirman Bantah Settingan Pacaran dengan Jeje, Mengaku Punya Panggilan Sayang

"Mereka (pembuang sampah sembarangan) dikenakan sanksi sosial berupa kerja bakti membersihkan sampah sambil mengenakan rompi bertuliskan pelanggar," ucapnya.

Kemudian, Hendra mengatakan bahwa Satpol PP Jakarta Pusat telah mendirikan posko di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

"Dari Satpol PP Tanah Abang itu ada empat posko, dari Satpol PP Menteng ada dua posko, untuk menjaga ketertiban tujuannya," tutur dia.

Sebagai informasi, rombongan remaja asal Citayam dan sekitarnya belakangan menyita perhatian publik.

Mereka kerap menongkrong sembari membuat konten media sosial Tiktok di sekitar taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Kebon Melati Muhamad Alfarabi mengatakan, anak-anak itu mengetahui tempat nongkrong di Stasiun MRT Dukuh Atas karena mereka dulu pernah tinggal di wilayah Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pihak kelurahan mendapatkan cerita itu dari Ketua RW 007 Kelurahan Kebon Melati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com