JAKARTA, KOMPAS.com - Jafar, sekuriti di kompleks Polri di daerah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, mengungkap soal penggantian dekoder kamera CCTV oleh polisi pada Sabtu (8/7/2022).
Penggantian dekoder CCTV dilakukan satu hari setelah baku tembak yang menewaskan anggota Polri, Brigadir J oleh Bharada E di kediaman Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.
Menurut Jafar, penggantian dekoder CCTV yang ada di dalam pos jaga itu karena ada beberapa kamera pengawas rusak akibat tersambar petir satu bulan lalu.
Baca juga: Ini Alasan Polisi Ganti Dekoder CCTV di Sekitar Rumah Irjen Ferdy Sambo Sehari Usai Baku Tembak
"Iya (rusak) tersambar petir. Sudah sebulan lalu tersambar petir. (Total CCTV) yang rusak sekitar 3 atau 2 unit. Masih ada dua yang belum dibetulin," ujar Jafar saat ditemui di lokasi, Jumat (15/7/2022).
Jafar mengakui bahwa ia sedang piket jaga saat penggantian dekoder kamera CCTV di dalam pos sekuriti.
Penggantian dilakukan oleh sejumlah orang yang diduga polisi. Adapun jarak pos dan rumah Ferdy Sambo hanya beberapa meter.
Proses penggantian dekoder dari kamera CCTV itu disebut telah dibicarakan oleh ketua RT setempat.
"Penyidik yang ganti. Tapi kan orang lagi banyak yang kita enggak berani ke dalam. Tapi omongan (ke RT) sih ada," kata Jafar.
Sebelumnya, Ketua RT setempat, Seno Sukarto mengaku kesal kepada anggota Polri yang datang ke kompleks tersebut.
Hal itu karena penggantian kamera kamera CCTV oleh sejumlah polisi tanpa izin dan tidak memberikan alasan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.