Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2022, 10:13 WIB
Editor Ihsanuddin

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Waluyo (63) kini bisa kembali bernapas lega setelah Polda Metro Jaya menetapkan tersangka pada tiga mafia tanah yang terlibat dalam pemufakatan jahat untuk melahap tanah mereka.

Keadilan akhirnya berpihak pada mereka setelah diteror tersangka berinisial AS alias ”Pak Haji”, yang berlindung di balik sertifikat kepemilikan palsu buatan dua tersangka dari lingkungan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Keluarga Waluyo menempati lahan seluas 2.000 meter persegi di daerah Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Selama kurang lebih 30 tahun, lahan dikuasai, antara lain, dengan bukti surat kepemilikan akta jual beli, surat kepemilikan fisik, dan surat keterangan riwayat tanah.

Lahan itu dipakai untuk membangun rumah keluarga, serta tempat tinggal pekerja dan usaha mereka di bidang logistik.

Baca juga: Polda Metro Tangkap Lagi 2 Pejabat dan 1 Pensiunan BPN Terkait Mafia Tanah di Bekasi

Suatu hari di akhir 2019, Waluyo mendapat somasi dari AS.

Ia berdalih sebagai pemilik sah dari lahan yang ditempati oleh korban, termasuk jalan, dan lahan permukiman penduduk yang total luasnya mencapai 4.500 meter persegi.

Somasi didukung dengan akta jual beli sejak 2016, padahal ia sama sekali tidak menempati lahan itu.

Pada awal 2020, AS melalui kuasa hukumnya kembali berupaya merebut lahan Waluyo dengan menunjukkan lima sertifikat kepemilikan tanah fisik yang dimilikinya dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Namun, keluarga Waluyo menemukan adanya cacat administrasi dalam prosedur PTSL setelah mereka memverifikasi pengajian pembuatan sertifikat ke RT, RW, hingga kelurahan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Macet di Depan GIS Condet, Lurah Batu Ampar: Paling Pas Jam Kerja Doang...

Macet di Depan GIS Condet, Lurah Batu Ampar: Paling Pas Jam Kerja Doang...

Megapolitan
Sempat Pingsan, Achmad Selamatkan Diri dari Kebakaran Depo Pertamina Plumpang dalam Kondisi Terbakar

Sempat Pingsan, Achmad Selamatkan Diri dari Kebakaran Depo Pertamina Plumpang dalam Kondisi Terbakar

Megapolitan
Hercules Berapi-api Tantang Dirreskrimum Polda Metro Kombes Hengki Haryadi

Hercules Berapi-api Tantang Dirreskrimum Polda Metro Kombes Hengki Haryadi

Megapolitan
Sudah Diberi Stick Cone, Jalur Sepeda di Jakarta Tetap Diserobot Kendaraan Lain

Sudah Diberi Stick Cone, Jalur Sepeda di Jakarta Tetap Diserobot Kendaraan Lain

Megapolitan
Usul Legislator Soal Polusi Udara di Jakarta: Kurangi Kendaraan Bermotor dan Atur Tata Ruang

Usul Legislator Soal Polusi Udara di Jakarta: Kurangi Kendaraan Bermotor dan Atur Tata Ruang

Megapolitan
Pemkot Depok Perbaiki Turap Rumah yang Jebol Hanya Pakai Bambu dan Karung Pasir, Ini Alasannya

Pemkot Depok Perbaiki Turap Rumah yang Jebol Hanya Pakai Bambu dan Karung Pasir, Ini Alasannya

Megapolitan
Kronologi Pengamen Satroni Rumah Warga Duren Sawit untuk Curi Tas

Kronologi Pengamen Satroni Rumah Warga Duren Sawit untuk Curi Tas

Megapolitan
Stasiun LRT Velodrome Disebut Bikin Banjir Permukiman Sekitar

Stasiun LRT Velodrome Disebut Bikin Banjir Permukiman Sekitar

Megapolitan
Soal Tower BTS Tak Berizin di Pekarangan, Pemilik Rumah: Enggak Tahu, Pokoknya Sudah Disegel

Soal Tower BTS Tak Berizin di Pekarangan, Pemilik Rumah: Enggak Tahu, Pokoknya Sudah Disegel

Megapolitan
Ucapan Terakhir Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 'Ma, Saya Enggak Kuat...'

Ucapan Terakhir Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, "Ma, Saya Enggak Kuat..."

Megapolitan
Raih Penghargaan Kalpataru, Ketua RT di Koja Dapat Pesan Khusus dari Heru Budi

Raih Penghargaan Kalpataru, Ketua RT di Koja Dapat Pesan Khusus dari Heru Budi

Megapolitan
Motor Curian Kehabisan Bensin, Maling di Bekasi Akhirnya Tertangkap

Motor Curian Kehabisan Bensin, Maling di Bekasi Akhirnya Tertangkap

Megapolitan
Isak Tangis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Ceritakan 5 Anggota Keluarga yang Terbakar Hidup-hidup

Isak Tangis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Ceritakan 5 Anggota Keluarga yang Terbakar Hidup-hidup

Megapolitan
Raih Penghargaan Kalpataru, RT Dani Arwanto Terhormat Diajak Bertemu Heru Budi

Raih Penghargaan Kalpataru, RT Dani Arwanto Terhormat Diajak Bertemu Heru Budi

Megapolitan
Seorang Pengamen Kepergok Curi Tas Milik Kuli Bangunan di Duren Sawit

Seorang Pengamen Kepergok Curi Tas Milik Kuli Bangunan di Duren Sawit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com