JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir taksi berinisial A yang diduga mencabuli anak perempuan, F (7) disebut masih berkeliaran di sekitar rumah korban di kawasan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.
Keberadaan pelaku pencabulan itu yang belum diketahui meski sudah dilaporkan ke polisi membuat keluarga korban ketakutan.
N, ibu dari F mengatakan, saat ini putrinya sudah diungsikan ke sebuah tempat.
"Ada di rumah, lokasi tidak jauh (dari lokasi kejadian). Kalau jalan sekitar lima menitan," kata N saa dihubungi pada Senin (18/7/2022).
N mengaku, selama ini putrinya kerap mengeluh untuk tinggal lagi bersamanya di kontrakan yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal pelaku.
"Dia (korban) penginnya sama-sama saya, tapi untuk sementara saya pisahin dulu anak saya. Saya khawatir sama anak saya," ucap N.
N sebelumnya menjelaskan, dugaan pencabulan yang dialami F terjadi pada siang hari. Saat itu putrinya mengeluhkan sakit pada alat kelamin.
Baca juga: Belum Ditangkap, Sopir Taksi yang Cabuli Bocah di Kebayoran Lama Disebut Masih Berkeliaran
"Dia awalnya lapor ke saya, 'Ibu, punya aku berdarah.' Aku pikirannya sudah negatif. Saya tanya malah menangis, tak lama dia ngomong, 'aku digituin sama Pakde A,'" kata N.
Sebelum mengadukan rasa sakit pada kelamin, korban disebut sempat main ke rumah terduga pelaku. Korban sempat dicari oleh kakaknya, tetapi tak ditemukan.
Saat itulah anak kedua dari empat bersaudara dari N dicabuli oleh terduga pelaku.
N mengaku emosi, tetapi sempat bingung langkah apa yang harus dilakukan.
Baca juga: Tak Kunjung Ditangkap, Sopir Taksi yang Cabuli Bocah di Kebayoran Lama Kabur Setelah Dilaporkan
N akhirnya menghubungi ketua RT dan mengadukan kejadian yang dialami putrinya.
Saat itu N mengajak anaknya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk melakukan visum guna melengkapi laporan dari perkara yang dialami.
Hasil visum menyatakan bahwa terdapat memar memerah pada bagian alat vital korban. Laporan N diterima dan teregistrasi dengan nomor LP/1520/VI/2022/RJS, Selasa 28 Juni 2022.
N semula tak mencurigai sikap pelaku kepada anaknya. N pernah mendengar ucapan pelaku bahwa telah menganggap F sebagai anak sendiri.
"Memang dia (pelaku) dekat sama anak saya, dari bayi. Dia sering dia ngasih jajan. Misal suruh beli barang, itu dikasih uang Rp 7.000 bahkan sampai Rp 12.000," ujar N.
Baca juga: Polisi Bakal Terbitkan Status DPO Pelaku Pencabulan Bocah di Kebayoran Lama
Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Mariana mengatakan, penyidik dalam waktu dekat akan menerbitkan status daftar pencarian orang (DPO) pelaku.
"Ini lagi masih kita cari (pelakunya). Kami terbitkan DPO nanti. Insya Allah secapatnya," ujar Mariana, Sabtu (16/7/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.