Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Sepekan Uji Coba, Rekayasa Lalin di Pesing Disebut Sedikit Mengurai Kemacetan Daan Mogot

Kompas.com - 18/07/2022, 14:11 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Lantas Polres Metro Jakarta Barat dan Sudin Perhubungan Jakarta Barat melakukan uji coba rekayasa lalu lintas di simpang Pesing, Daan Mogot, Pesing, Jakarta Barat, sejak Selasa (12/7/2022) lalu.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Maulana Karepesina berujar bahwa selama enam hari uji coba, kepadatan kendaraan di jam-jam sibuk di Jalan Raya Daan Mogot sedikit terurai.

"Selama ini, sedikit mengurai titik yang terjadi kepadatan muapun kendaraan yang terhenti di lampu lalu lintas (Pesing). sesuai data di lapangan, rekayasa lalin efektif. Sekarang kendaraan mengalir terus," kata Maulana saat dikonfirmasi, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Urai Kemacetan di Daan Mogot, Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan di Simpang Pesing

Maulana mengatakan bahwa rekayasa lalu lintas dilakukan di sekitar kolong flyover Pesing, dari arah Cengkareng menuju Grogol. Uji coba diberlakukan saat jam sibuk, yakni pada pukul 07.00-11.00 WIB, dan pukul 16.00-19.00 WIB.

"Tepat di TL Pesing, dibelokkan ke kiri menuju Jalan Tubagus Angke atau Kali Jodo, dan putar balik mengarah kembali menuju TL Pesing melewati Mapolres Jakbar lalu Grogol," jelas Maulana.

Besok, uji coba tepat dilaksanakan selama satu pekan. Maulana mengatakan, setelahnya akan dilakukan evaluasi bersama berbagai pihak untuk mementukan kebijakan ke depannya.

Baca juga: Ini Cara Pemkot Tangerang Urai Antrean Kendaraan di Jalan Daan Mogot akibat Sistem Satu Arah

"Setelah pelaksanaan uji coba selesai, kami akan rapat dengan instansi terkait, untuk membahas apakah perlu direkayasa secara permanen atau dilaksanakan tiap hari saat jam sibuk," ungkap Maulana.

Maulana sebelumnya menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan untuk mengurai kemacetan di Jalan Daan Mogot.

"Kegiatan ini sesuai drngan hasil rapat koordinasi, melaksanakan rekayasa lalu lintas di traffic light Pesing untuk mengurai kemacetan di sepanjang Jalan Daan Mogot hingga Cengkareng, Jakarta Barat," kata Maulana, Selasa lalu.

Baca juga: Ada Peningkatan Kecepatan Kendaraan di Daan Mogot dan Sekitarnya Usai Penerapan One Way

Selain melakukan rekayasa lalu lintas, petugas juga melakukan penertiban parkir liar di sepanjang Jalan Daan Mogot yang disinyalir menjadi penyebab kemacetan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com