Lokasi kawasan Dukuh Atas juga dinilai sangat strategis untuk menjangkau sejumlan titik di pusat kota. Nirwono meyakini berapa ikon Ibu Kota juga tak lepas dari sorotan remaja tanggung ini, seperti Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Monumen Nasional (Monas).
Selain itu, Dukuh Atas juga dipertimbangkan sebagai titik transit moda transportasi yang mana akan dipenuhi oleh banyak orang yang berlalu-lalang, khusunya pekerja komuter.
"Sehingga, jika mereka berkegiatan, misalnya adu fesyen, akan banyak yang menyaksikan meskipun hanya sekilas saat melintasi Terowongan Kendal," tutur Yoga.
Kekuatan Media Sosial
Nirwono meyakini ketenaran Dukuh Atas tak lepas dari kemudahan dan kekuatan media sosial para warganet yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi atau kepo.
"Selain itu, tak berbiaya mahal, lokasi strategis membuat "Citayam Fashion Week" (CFW) cepat viral dan terkenal," ujar Nirwono.
Baca juga: Pemkot Jakpus Pastikan Tak Akan Fasilitasi Segala Bentuk Ajang Citayam Fashion Week
Desain Kekinian
Nirwono meyakini ketenaran fenomena SCBD ini tidak akan terjadi apabila mereka melakukan hal yang sama di stasiun asal daerah mereka, seperti Stasiun Citayam, Stasiun Bojonggede, maupun Stasiun Depok, bahkan di stasiun Manggarai dan Stasiun Pasar Senen sekali pun.
Menurut Nirwono, dengan adanya fenomena itu seharusnya bisa mendorong pemerintah kota atau kabupaten di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) untuk menyediakan ruang publik serupa.
"Sepeti menyediakan taman yang lebih menarik, desain kekinian, serta terbuka untuk menampung berbagai kegiatan anak muda di daerahnya masing-masing," ujar Nirwono.
Baca juga: Respons Fenomena Citayam Fashion Week, Pemkot Depok Ingin Trotoar Margonda Diperlebar Jadi 4 Meter
Saat ini, area zebra cross dan juga trotoar kerap digunakan sebagai tempat nongkrong dan pamer gaya tersebut. Padahal, tempat itu merupakan fasilitas umum yang diperuntukan untuk memudahkan mobilitas masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.