Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegaran Keluarga Korban Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur Jemput Jenazah RS Polri...

Kompas.com - 20/07/2022, 08:29 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sembilan jenazah korban kecelakaan maut truk Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur Transyogi, Bekasi, Jawa Barat, telah teridentifikasi.

Dua jenazah terakhir di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, yang teridentifikasi, yakni Sintong Hutapea (74) dan Mohamad Ruslan (44).

"Sore ini pukul 17.00 WIB sudah teridentifikasi tambahan dua jenazah terakhir," ujar Kasubdit Disaster Victim Identification (DVI) Polri, AKBP Nugroho Lelono, di RS Polri, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Aksi Satpam saat Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur, Selamatkan Bocah hingga Menenangkan Sopir Truk

Proses identifikasi rampung berkat pencocokan data antemortem seperti kartu tanda penduduk (KTP) hingga ijazah yang dibawa pihak keluarga korban.

Keluarga para korban mendatangi ruang instalasi forensik RS Polri, sejak jenazah-jenazah tiba pada Senin (18/7/2022) petang, dengan membawa data-data pendukung proses identifikasi.

Meski berusaha tegar, tetapi tidak sedikit pula yang sampai menangis.

Tahu anaknya korban usai lihat berita

Azwan (49) mengetahui bahwa anaknya, Ardi Nur Cahyanto (22), menjadi korban kecelakaan berdasarkan tayangan berita.

Azwan menuturkan, saat terjadi kecelakaan, anaknya yang bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol) sedang mengantarkan paket.

Ia kemudian melihat pelat nomor motor yang digunakan anaknya dalam sebuah tayangan berita kecelakaan di kawasan Transyogi Cibubur.

Baca juga: Ayah Korban Kecelakaan Maut di Cibubur: Saya Ikhlas...

"Dari posisi motor ketahuan, tahu dari nomor seri motor, pelat, di situ ada," ujar Azwan di RS Polri, Senin (18/7/2022) petang.

Awalnya, lanjut Azwan, istrinya tidak percaya bahwa itu anak mereka.

"Tapi saya yakin itu anak saya, karena motornya benar, model-modelnya sama," tutur Azwan.

Azwan semakin yakin kalau itu anaknya. Sebab, ia mencoba menelepon Ardi sebanyak dua kali, tetapi tidak direspons.

"Sudah dua kali telepon enggak diangkat. Jadi mulai curiga, langsung ke mari saya," kata Azwan.

Baca juga: Polemik Keberadaan Lampu Merah di Lokasi Tabrakan Truk Pertamina di Cibubur, Diprotes Warga hingga Dinonaktifkan

Dari Cilodong, Depok, Jawa Barat, Azwan kemudian menuju ke RS Polri. Sampai lokasi, Azwan mencoba mengonfirmasi ke petugas.

Benar saja, ia mendapati anaknya telah masuk kantong jenazah.

"Ibu belum tahu, bingung kabarinya"

Salah satu yang teridentifikasi pada Selasa sore, yakni jenazah Mohamad Ruslan (44).

Jenazah Ruslan teridentifikasi berdasarkan pencocokan data antemortem seperti KTP, ijazah, hingga akta kelahiran yang dibawa pihak keluarga.

"Ada masuk data di RS Polri atas nama Muhammad Ruslan. Alamat persis. Dari situ, kami datang ke sini. Pengin membuktikan, ternyata benar, mirip banget (datanya)," ujar adik kandung Ruslan, Ahmad Riyad (39), saat ditemui di RS Polri, Selasa kemarin.

Namun, lanjut Ahmad, pihak keluarga masih bingung memberi tahu kabar duka ini kepada ibu korban.

Baca juga: 9 Jenazah Korban Kecelakaan Maut Cibubur di RS Polri Telah Teridentifikasi

"(Ibu) belum tahu sampai sekarang, makanya saya bingung ngabarinnya ini. Bapak sudah meninggal, sisa ibu saja. Takutnya serangan jantung kalau kami kasih tahu mendadak," tutur Ahmad.

Ahmad menambahkan, korban mencium tangan ibunya saat hendak berangkat kerja, Senin kemarin. Korban bekerja sebagai kurir atau pengantar gigi palsu.

"Terakhir kontak kemarin sebelum kejadian. Dia juga jalan izin sama ibu, tumben cium tangan, biasanya enggak," kata Ahmad.

"Kami juga sudah nungguin dari pas sore, kirain pulang. Ibunya juga sudah nangis-nangisan," tutur Ahmad.

Baca juga: Ayah Korban Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur Ungkap Cita-cita Anaknya yang Ingin Cari Kerja Tetap untuk Modal Nikah

Jasa Raharja beri santunan

PT Jasa Raharja juga memberikan santunan kepada keluarga korban kecelakaan maut truk Pertamina di Transyogi Cibubur.

Staf Penanggung Jawab Bidang Keselamatan Jasa Raharja, Rachmat Maulana mengatakan, sudah ada enam keluarga yang mendapatkan santunan.

"Jasa Raharja sudah membayarkan (santunan) kepada enam korban meninggal dunia," ujar Rachmat di RS Polri, Selasa petang.

Keenam korban itu terdiri dari satu korban di RS Pertama Cibubur dan lima korban di RS Polri. Dengan demikian, kurang empat korban lagi yang belum diberikan santunan dari Jasa Raharja.

Baca juga: Seorang Kurir Jadi Korban Kecelakaan Maut di Cibubur, Hendak Jemput Paket tapi Tak Pernah Sampai

Rachmat juga menjelaskan jumlah santunan yang akan diberikan kepada keluarga korban sebesar Rp 50 juta per jiwa untuk korban meninggal dunia.

Sebelumnya, Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantoro menuturkan, seluruh korban kecelakaan truk Pertamina itu akan mendapatkan santunan dari Jasa Raharja.

"Kami harapkan setelah identifikasi, kurang dari 24 jam, kami akan serahkan santunan ke seluruh korban atau keluarga korban, atau ahli waris," kata Rivan di RS Polri, Senin petang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com