DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris klaim tak pernah mengusulkan ide penggabungan daerah-daerah penyangga Ibukota Jakarta, khususnya Kota Depok, menjadi Jakarta Raya.
Menurutnya, Depok sudah menjadi kota yang mandiri meski tidak menjadi bagian dari Ibu Kota.
"Bukan usulan ini. Jadi apalah saya mengusulkan hal-hal (Depok bergabung dengan Jakarta) kayak gitu, Depok sudah mandiri kok," kata Idris di Gedung Pramuka Depok, Rabu (20/7/2022).
Menurut dia, pendapatan asli daerah (PAD) Depok telah mengalami kenaikan. Terlebih, Indeks Pembangunan Manusia (IPM)-nya juga berada di peringkat ketiga se-Jawa Barat.
"PAD kami sudah naik terus. Pembangunan sudah luar biasa, kalau dari sisi IPM nomer tiga sejawa barat setelah Bandung dan Bekasi, jadi kami sudah bisa jalan sendiri," ujar Idris.
Baca juga: Ditegur Wagub Jabar soal Isu Depok Gabung Jakarta, Wali Kota Idris Minta Maaf dan Beri Klarifikasi
Di sisi lain, Idris menuturkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah mendorong pembangunan Kota Depok. Bahkan, dia mengklaim Pemprov Jabar memprioritaskan pembangunan untuk Kota Depok.
"Sudah banyak sekali, bahkan (Gubernur Jawa Barat) RK (Ridwan Kamil) sudah mengatakan sendiri kalau Depok saya bakal proritaskan," kata Idris.
"Karena Depok etalasenya Jawa Barat. Artinya, kalau Depok-nya jelek, Jawa Barat ikut jelek. Kalau Depoknya cakep, ini loh (karena) gubernurnya hebat," tambah dia.
Sebelumnya diberitakan, Mohammad Idris mengusulkan daerah-daerah penyangga DKI Jakarta digabungkan dengan Jakarta menjadi Jakarta Raya.
Menurut Idris, usul itu berkaitan dengan penerapan Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN).
Baca juga: Soal Wacana Depok Gabung Jakarta, Ridwan Kamil: Yang Namanya Celetukan Boleh-boleh Saja...
"Ini harus diluruskan pemahaman Jakarta Raya bahwa isu yang saya lontarkan itu terkait dengan penerapan UU IKN," kata Idris kepada wartawan di Jalan Karya Bakti, Tanah Baru, Beji, Depok, Jumat (15/7/2022).
Idris menuturkan, gagasan Jakarta Raya ini merupakan pengembangan ide sejak era orde baru.
Menurut Idris, mulanya mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang menyebutkan gagasan penggabungan daerah penyangga sebagai efesiensi pembangunan menjadi megapolitan.
Kemudian, kata dia, pakar otonomi daerah Ryaas Rasyid menyebutkan bahwa euforia otonomi daerah jangan sampai merugikan negara.
Berdasarkan hal tersebut, Idris berpikir untuk kembali mengembangkan gagasan terdahulu soal penggabungan daerah penyangga, yakni menjadi Jakarta Raya.
Sebab, Idris menilai, sejak 15 tahun dirinya berkiprah di Pemerintahan Kota Depok, persoalan di Jakarta sangat berkaitan dengan daerah Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Bodetabek), khususnya masalah banjir.
Baca juga: Usulkan Bodetabek Gabung Jakarta, Wali Kota Idris: Pembangunan Depok Akan Lebih Cepat
"Memang persoalan-persoalan yang kami dengar di Jakarta itu sangat terkait dengan persoalan-persoalan Bodetabek, khususnya persoalan banjir yang enggak selesai-selesai," kata Idris.
Idris menuturkan, Jakarta sudah membuat kanal banjir timur dan kanal banjir barat, tetapi kanal tersebut tak dapat mengatasi masalah banjir.
Di sisi lain, Idris menyatakan, Kota Depok memiliki beberapa aliran sungai yang terhambat sehingga menjadi faktor utama banjir.
Aliran sungai itu kerap kali tersendat oleh tumpukan sampah sehingga menyebabkan banjir yang merugikan Kota Jakarta.
"Inilah yang jadi sebuah permasalahan yang harus jadi perhatian kami, makanya saya lontarkanlah isu tentang Jakarta Raya," pungkas Idris.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.