Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pipa Bocor di Jalan MT Haryono, PT Waskita: Kami Mohon Maaf

Kompas.com - 21/07/2022, 11:16 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk buka suara soal bocornya pipa di tengah proyek pengerjaan atau revitalisasi halte Transjakarta di Jalan MT Haryono, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022) siang.

Kemunculan gas itu diduga disebabkan bocornya pipa milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) karena pengeboran saat pengerjaan halte Transjakarta itu.

PT Waskita merupakan kontraktor pelaksana dalam revitalisasi itu.

Baca juga: Pipa Gas di MT Haryono Bocor, Berawal dari Pengeboran untuk Proyek Revitalisasi Halte Transjakarta

"Kami, management PT Waskita Karya (Persero) Tbk, selaku Kontraktor Pelaksana menyampaikan permohonan maaf bagi para pengguna jalan dan pengguna fasilitas umum atas kejadian ini," papar Corporate Secretary PT Waskita Karya, Novianto Ari Nugroho, dalam keterangannya, Kamis (21/7/2022).

Novianto menyatakan, tim proyek telah berkoordinasi dengan PT PGN untuk menutup valve, memperbaiki pipa yang bocor, dan mensterilkan area kerja.

Selain itu, PT Waskita Karya bersama pihak kepolisian juga sempat merekayasa lalu lintas di Jalan MT Haryono.

Novianto menambahkan, PT Waskita Karya dan pihak pemadam kebakaran juga sempat bekerja sama untuk mengantisipasi adanya percikan api.

"Dapat kami sampaikan bahwa dalam kejadian ini tidak terdapat korban jiwa dan lalu lintas di Jalan MT Haryono sudah dibuka kembali," ucap dia.

Baca juga: PT Transjakarta Enggan Komentar soal Kebocoran Pipa Gas di Lokasi Proyek Halte Bus Jalan MT Haryono

Dalam keterangan itu, Novianto menyebut bahwa PT Waskita Karya bakal mengutamakan aspek mutu hingga kesehatan kerja di proyek tersebut.

"Atas kejadian ini penyelesaian proyek tetap akan diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan," ujar dia.

Bau menyengat dan warga berlarian

Kebocoran gas itu terjadi pada Rabu sekitar pukul 11.30 WIB.

Awe, seorang pengemudi ojek online di lokasi mengatakan, tidak ada tanda-tanda atau suara yang mengawali kebocoran gas tersebut.

Kebocoran gas tepat di atas Stasiun Cawang itu terjadi seketika. Semburan gas yang bocor itu membumbung tinggi.

"Tidak ada suara. Tahu-tahu bocor. Saat itu saya sudah mau jalan, tapi saya balik lagi," kata Awe, Rabu.

Baca juga: Cerita Warga Soal Kebocoran Gas di Jalan MT Haryono, Ada Bau Menyengat hingga Buat Panik

Kebocoran gas itu juga menimbulkan bau yang sangat menyengat di sekitar lokasi. Kondisi itu dikatakan Awe membuat panik warga dan berlarian.

"Bau banget (gas). Betul (kondisi itu buat warga panik)," ucap Awe.

Sejumlah warga yang mencium bau gas akibat kebocoran itu menjauh dari lokasi kejadian.

Kebocoran pipa gas itu juga menimbulkan kemacetan dari selatan ke arah timur di Jalan MT Haryono.

Kanit Lantas Polsek Tebet, AKP Estu mengatakan, kepadatan arus lalu lintas disebabkan adanya pengalihan jalan agar pengendara tak mendekati titik kebocoran gas.

Baca juga: Polisi Ungkap Kebocoran Pipa Gas di Jalan MT Haryono Diduga akibat Pengeboran Proyek Halte Transjakarta

"Karena adanya kebocoran gas, sementara yang mengarah ke timur ditutup sementara dan dialihkan ke Tebet Eco Park, Pancoran, dan Tebet Raya," kata Estu.

Penutupan dan pengalihan jalan MT Haryono tersebut dilakukan selama proses pengerjaan kebocoran selesai ditangani. 

Hal itu dilakukan guna kebocoran gas itu tak berdampak kepada pengendara yang melintas.

"Betul, agar tidak terdampak kepada kendaraan yang lewat naik roda dua maupun roda empat," ucap Estu.

"Komando dari proyek waskita menyatakan aman, jalan dibuka kembali hanya satu lajur," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com