Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penyidikan Kecelakaan Maut di Cibubur Jangan Berhenti pada Sopir Truk Pertamina

Kompas.com - 21/07/2022, 13:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA Senin 18 Juli 2022 sore, kita semua mendapat berita kecelakaan tragis antara truk tangki BBM milik Patra Niaga dengan sejumlah kendaraan di turunan CBD jalan alternatif Cibubur (Transyogi).

Kecelakaan tersebut menyebabkan 10 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

Kecelakaan ini tentunya tidak hanya membuat sedih keluarga korban, namun juga menimbulkan ketakutan bagi pengguna jalan.

Pihak Polda Metro Jaya memang telah menetapkan dua orang tersangka, yakni sopir dan kernet truk tangki, sehari setelah kejadian.

Namun bersamaan dengan kecelakaan tersebut pula, muncul petisi agar lampu merah CBD yang berada di dekat TKP laka lantas tersebut ditutup.

Dalam petisi yang sama disampaikan dugaan bahwa keberadaan lampu merah tersebut cukup berbahaya di mana sebelumnya telah terjadi beberapa kecelakaan.

Pengalaman saya berkunjung ke CBD sekitar 1-2 tahun lalu, lampu merah tersebut belum ada. Untuk menuju Jakarta (Cibubur), pengendara yang berasal dari CBD harus berbelok ke kiri dan berputar di U-turn yang jaraknya sekitar 500-1 km.

Kondisi ini berlaku tidak hanya untuk komplek CBD, namun juga untuk perumahan lain yang berada di sekitar jalan alternatif Cibubur seperti Kota Wisata dan sebagainya.

Maka ketika terjadi kecelakaan tersebut, dan ada beberapa pihak yang turut menyalahkan lampu merah, ingatan saya membuka memori pengalaman berkendara di sana.

Situasi jalan menurun menambah risiko bagi pengendara jika berhenti ketika lampu merah.

Dirlantas Polda Metro Jaya menyatakan akan turut meminta keterangan pihak Dishub Kota Bekasi dan pengembang perumahan CBD.

Pernyataan ini penting untuk menemukan pihak-pihak yang memenuhi unsur pidana sehingga terjadi kecelakaan, selain tentunya awak truk tangki.

Misalnya apakah keberadaan lampu merah CBD memang sesuai dengan standar keamanan lalu lintas? Jika tidak, maka perlu diusut pihak yang memasang lampu merah tersebut.

Dishub Kota Bekasi berdasarkan rilis pada 25 Januari 2022, menyatakan bahwa keberadaan lampu merah CBD merupakan permintaan pengembang.

Pernyataan ini bisa menjadi petunjuk untuk penyidik dalam mengembangkan perkara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com