Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegaskan "Citayam Fashion Week" Tak Dilarang, Anies: Negara Tak Diatur lewat Komentar

Kompas.com - 22/07/2022, 15:05 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap alasan mengapa dirinya tak melarang ajang adu busana atau outfit oleh para remaja dari Citayam, Bojonggede, Depok, dan Bekasi di sekitar kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Menurut dia, kegiatan spontan yang dikenal luas dengan istilah "Citayam Fashion Week" itu masih boleh dilakukan sepanjang belum ada surat resmi yang mengaturnya.

"Belum, selama belum ada surat, berarti belum ada ketentuan," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/7/2022).

Tokoh non-parpol itu menegaskan bahwa sejatinya negara diatur melalui regulasi.

Baca juga: Beda Sikap Pemprov DKI Soal Citayam Fashion Week: Dipamerkan Anies, tapi Dilarang Pemkot Jakpus

Dengan demikian, sekali lagi Anies menegaskan bahwa larangan menggelar Citayam Fashion Week yang sebelumnya dilontarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat pun tak berlaku.

"Negara itu tidak mengatur lewat doorstop, negara itu tidak diatur lewat komentar, negara itu diatur lewat regulasi. Selama tidak ada regulasinya, berarti tidak ada larangan," urainya.

Berbeda dengan Anies, Pemkot Jakarta Pusat sebelumnya melarang kegiatan adu busana atau outfit yang dikenal luas dengan istilah Citayam Fashion Week itu.

Saat ditanyai soal larangan itu, Anies sempat mempertanyakan apakah larangan tersebut mengikuti aturan resmi yang ada atau tidak.

Baca juga: Bantah Wakil Wali Kota Jakpus, Anies Tegaskan Citayam Fashion Week Tak Dilarang

"Ada suratnya (terkait larangan Citayam Fashion Week) enggak?" tanya dia, kepada awak media.

Ia menyatakan, sebuah peraturan tak bisa bisa berlaku hanya berdasarkan dari pernyataan saja.

"Iya dong, masak kutipan (pernyataan dijadikan peraturan)," tuturnya.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi sebelumnya melarang adanya kegiatan "Citayam Fashion Week" di Dukuh Atas, tepatnya di penyeberangan jalan alias zebra cross karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan yang lain.

"Jangan bikin acara catwalk-nya di zebra cross (penyeberangan jalan), mohon untuk patuhi aturan-aturan pemakai jalan dan bantu pengguna jalan lainnya, ada pengguna jalan yang jadi terganggu," kata Irwandi saat dihubungi wartawan, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Influencer Citayam Fashion Week Ungkap Alasan Tolak Beasiswa yang Ditawarkan Sandiaga Uno

Menurut Irwandi, ia tidak melarang masyarakat untuk berkunjung dan meramaikan kawasan Dukuh Atas. Namun, mereka diminta untuk tetap mematuhi peraturan sesuai ketentuan-ketentuan yang ditetapkan.

"Kami Jakarta tidak tertutup untuk pendatang, silakan mereka manfaatkan (ruang publik). Gubernur (Anies Baswedan) juga bilang silakan pakai, tapi mohon sesuai dengan ketentuan," kata dia.

Irwandi telah mengerahkan petugas yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Suku Dinas Perhubungan, dan Suku Dinas Lingkungan Hidup untuk menjaga ketertiban dan kebersihan kawasan Dukuh Atas.

"Kami sudah turunkan pengawas, jadi mereka nggak boleh berkerumun karena Covid-19 masih ada jadi saya berharap mereka tertib protokol kesehatan," kata dia.

Anies sendiri diketahui ikut meramaikan aksi Citayam Fashion Week dengan mengajak serta EU Ambassador dan juga Vice President of The European Investment.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com