JAKARTA, KOMPAS.com - Tepi zebra cross di Jalan Tanjung Karang kawasan Stasiun MRT Dukuh, mulai dipasangi movable concrete barrier (MCB) untuk mencegah adanya gangguan ketertiban lalu lintas terkait adanya aksi peragaan busana dadakan "Citayam Fashion Week".
"Agar yang menonton (Citayam Fashion Week) tidak tumpah ke jalan, supaya tidak mengganggu aktivitas dan pejalan kaki," ujar Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Suku Dinas Perhubungan Kecamatan Tanah Abang Afif Mahroji, di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat (22/7/2022).
Afif mengungkapkan, pemasangan MCB dilakukan berdasar hasil evaluasi jajarannya, setelah viralnya kawasan Dukuh Atas.
Baca juga: Tegaskan Citayam Fashion Week Tak Dilarang, Anies: Negara Tak Diatur lewat Komentar
Menurut Afif, dalam waktu belakangan ini, euforia "Citayam Fashion Week" semakin tak terbendung sehingga para penonton tumpah ruah ke dalam Jalan Tanjung Karang tersebut.
Ia menambahkan bahwa Dinas Perhubungan tidak melarang ada aksi "Citayam Fashion Week" di penyeberangan jalan tersebut, namun dengan syarat tetap menghormati hak pengguna jalan.
"Tidak melarang asal tidak mengganggu aktivitas kendaraan dan pejalan kaki," katanya.
Baca juga: Bantah Wakil Wali Kota Jakpus, Anies Tegaskan Citayam Fashion Week Tak Dilarang
Menurut Afif, sejauh ini terdapat laporan pengguna jalan setelah adanya "Citayam Fashion Week" baik yang setuju maupun tidak setuju.
Namun, ia mengatakan, Dishub hanya berusaha membuat peragaan busana itu tidak mengundang kemacetan dan kerumunan di jalan tersebut.
"Intinya agar penonton tidak tumpah ke jalan, biar dilihatnya lebih rapih, dan tidak mengundang kemacetan," tuturnya.
Baca juga: Saat Pemkot Jakpus Larang Citayam Fashion Week, tapi Justru Diramaikan Anies Baswedan...
Sebagai informasi, Sebagai informasi, rombongan remaja asal Citayam, Bojonggede dan sekitarnya belakangan menyita perhatian publik.
Mereka kerap menongkrong sembari membuat konten media sosial Tiktok di sekitar taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Kebon Melati Muhamad Alfarabi mengatakan, anak-anak itu mengetahui tempat nongkrong di Stasiun MRT Dukuh Atas karena mereka dulu pernah tinggal di wilayah Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.