Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malangnya Nasib Bocah yang Dipasung Orangtua di Bekasi, Kaki Dirantai dan Dituduh Sering Habiskan Makanan

Kompas.com - 23/07/2022, 07:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video rekaman memperlihatkan seorang anak laki-laki berinisial R (15) yang diduga menjadi korban penelantaran beredar di media sosial.

Dalam video itu terlihat bahwa anak laku-laki yang mengenakan baju merah tersebut sedang duduk bersimpuh di tanah dengan kaki terlilit rantai.

Anak laki-laki bertubuh kurus itu juga terlihat memberi isyarat bahwa dirinya sedang lapar dan meminta makan.

R bisa kabur dari rumah menuju rumah tetangganya pada saat ayah kandung dan ibu tirinya lupa kunci gerbang. Saat ditemukan oleh tetangganya, R yang tubuhnya kurus itu langsung meminta makanan karena kelaparan.

Baca juga: Anak yang Disiksa Orangtua di Bekasi Sempat Dipulangkan Polisi, Setelah Viral Baru Dipindah ke Panti

Baru Diusut Usai Viral

Anak itu baru dipindahkan ke panti asuhan usai kisahnya viral di media sosial. Hal itu diungkap oleh tetangga korban, Fanny, melalui akun Instagram @fannylauw, Rabu (20/7/2022).

Saat ditemukan oleh tetangganya, R yang tubuhnya kurus itu langsung meminta makanan karena kelaparan.

"R bilang kelaparan, ayah dan bunda tiri enggak pernah ngasih makan, yang ada R selalu disiksa," tulis Fanny.

Tetangga R pun memberi bocah itu makanan sambil menunggu pihak berwenang untuk datang ke lokasi.

Tak lama kemudian, pihak RT, RW, kelurahan beserta petugas kepolisian tiba di lokasi.

Saat itu R sudah dalam keadaan kenyang karena sudah melahap tiga piring nasi pemberian tetangganya. Namun kaki R masih dalam keadaan dirantai.

Baca juga: Anak Diduga Dipasung Orangtua di Bekasi, Kabur dengan Kondisi Kaki Terikat dan Perut Keroncongan

"Kami warga enggak berani buka (rantainya), biar pihak kepolisian saja yang membantu melihat dulu," kata Fanny.

Polisi kemudian melepas rantai di kaki R. Lalu R diminta untuk mandi di rumah tetangganya itu karena ada informasi bahwa R akan dibawa ke panti.

Namun beberapa saat kemudian, ayah kandung dan ibu tiri R yang baru selesai dimintai keterangan pihak kepolisian datang menjemput R.

Alih-alih meminta maaf, ayah R justru mengotot ingin membawa kembali anaknya ke rumah. Namun, warga setempat pun tak terima.

Mereka menuntut pihak kepolisian menghukum kedua orangtua R dan membawa R ke panti asuhan. Namun, polisi saat itu justru mempersilakan orantua R membawa anaknya kembali ke rumah.

Fanny pun menyayangkan sikap kepolisian yang justru terkesan membela orangtua. Dia bertanya-tanya mengapa polisi enggan menindaklanjuti kasus dugaan kekerasan itu.

Polisi akhirnya baru bertindak usai kisah yang disampaikan Fanny itu viral di media sosial.

Baca juga: LPAI Bekasi Sebut Bocah yang Diduga Dipasung Mengaku Kerap Dipukul Orangtuanya

Dipasung Karena Sering Habiskan Makanan

R (15) dikurung dan kakinya dirantai oleh kedua orangtuanya karena dianggap kerap menghabiskan makanan di rumah.

Pengakuan itu disampaikan kedua orangtua R kepada Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Bekasi Raya Frans Sondang Sitorus.

"Tadi saya sempat ngobrol dengan orangtua katanya mereka bilang, anak ini sering menghabiskan makanan, itu yang pertama," kata Frans, Jumat (22/7/2022).

"Karena jatah orangtua diambil begitu. Bahkan tadi ada laporan takutnya mengambil makanan tetangga jadi mereka (orangtua) mengikat," sambung Frans.

Namun, keterangan ini menurut Frans tidak berdasar. Terlebih pengakuan ibu tirinya yang menyebut R sendiri yang minta diikat.

"Ini sebenarnya jawaban yang tidak mungkin, mereka bahkan ibunya yang mengatakan bahwa anak ini yang diminta diikat sendiri, ya kan enggak mungkin anak minta dirantai," ujar dia.

Baca juga: Hasil Visum Belum Keluar, Orangtua yang Diduga Telantarkan dan Siksa Anak di Bekasi Masih Berstatus Saksi

Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hengki mengatakan bahwa kedua orangtua R (15), sedang diperiksa oleh satuan reserse kriminal Polres Metro Bekasi Kota.

"P dan A selaku orangtua sedang diperiksa oleh Satreskrim. Barang bukti berupa rantai tali. Terkait motif akan diperiksa lebih lanjut," ujar Hengki, Kamis (21/7/2022).

Diduga Sering Dipukul Orangtua

Frans Sondang Sitorus menyebutkan ada indikasi bocah berinisial R (15) yang ditelantarkan orangtuanya di Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, juga dianiaya.

Bocah tersebut mengaku kerap menerima kekerasan dari sang ayah.

"Memang dari omongan anak ini, dia mengalami kekerasan. Dia berkata, ayah sering memukul," ungkap Frans di Mapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (21/7/2022).

Meski begitu, hingga saat ini LPAI belum mengetahui di bagian tubuh mana saja luka yang diderita R.

Frans menyatakan bahwa LPAI akan terus mendampingi R dan mendorong penegakan hukum terhadap orangtua R apabila ditemukan unsur pelanggaran pidana terhadap R.

Baca juga: Kunjungi Bocah yang Diduga Ditelantarkan Orangtua di Bekasi, Kak Seto: Anak Ini Cerdas, Daya Ingatnya Bagus

"Kalau orangtua melakukan pelanggaran, melakukan kekerasan, jelas dalam undang-undang, orangtua itu harus dihukum.

Nah, ini harus diterapkan, supaya memberi efek jera terhadap pelakunya," kata Frans.

Sementara itu, R saat ini sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.

Setelah diperiksa di rumah sakit, R akan diserahkan ke Panti Asuhan Miftahul Abidin, Mustika Jaya, Kota Bekasi.

"Kami baru mau visum. Akan kami rujuk ke rumah sakit juga, sudah lama atau belum (dipasung), masih kami dalami," ujar Hengki.

Setelah hasil visum keluar, polisi akan menentukan apakah orangtua R terbukti melakukan kekerasan atau tidak.

Baca juga: Orangtua yang Rantai dan Siksa Anak di Bekasi Belum Jadi Tersangka, Ini Alasan Polisi

Luka di Pergelangan Tangan dan Kaki

Berdasarkan hasil visum dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Ivan Adhitira berujar R menderita luka lebam di pergelangan tangan dan kakinya.

"Terdapat luka lebam di sekitar pergelangan kakinya, mungkin akibat dari rantai yang diikat oleh orangtuanya dan di pergelangan tangan sebelah kiri," ujar Ivan Adhitira, Jumat (22/7/2022).

Adapun sejumlah barang bukti yang sudah diamankan, antara lain gembok, kain yang digunakan sebagai pengikat dan hasil visum.

"Kami lihat dari hasil pemeriksaan dan alat bukti yang kita kumpulkan, yang akan menentukan siapa tersangkanya," kata Ivan.

Polisi Periksa 8 Saksi

Polres Metro Bekasi Kota memeriksa delapan saksi terkait kasus dugaan penelantaran dan penyiksaan terhadap R.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Polisi Ivan Adhitira mengungkapkan saksi yang diperiksa mulai dari aparat keamanan hingga penyebar video yang memperlihatkan seorang anak berinisial R (15).

Baca juga: Kunjungi Bocah yang Diduga Ditelantarkan Orangtua di Bekasi, Kak Seto: Anak Ini Cerdas, Daya Ingatnya Bagus

Selain memeriksa delapan saksi, kata Ivan, polisi juga sudah menerima hasil visum dari RSUD Kota Bekasi. Berdasarkan hasil visum, R mengalami luka memar di sekitar pergelangan kaki dan tangan.

"Mungkin akibat dari rantai yang diikat oleh orangtuanya dan di pergelangan tangan sebelah kiri," tutur Ivan.

Terkait temuan itu, polisi melakukan pendalaman terhadap orangtua R, yakni P (40) dan A (39).

Menurut Ivan, jika ayah dan ibu dari R terbukti melakukan penyiksaan, maka keduanya akan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

 

(Penulis: Joy Andre, Ihsanuddin | Editor: Nursita Sari, Kristian Erdianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com