"Ini menjadi pekerjaan kami, bagaimana melakukan recovery kondisi fisiknya, bagaimana melakukan recovery fungsi sosial si R. Pendekatan psikososial itu penting dan kami bersinergi semua. Dari mulai KPAD, DP3A, Dinsos, dan juga Kemensos," kata Novrian.
Kasus ini berawal dari video saat R berhasil melarikan diri dari rumahnya beredar di media sosial.
Dalam video tersebut R terlihat memakai baju berwarna merah sedang duduk bersimpuh dengan kaki terikat rantai. Anak bertubuh kurus itu juga terlihat memberi isyarat dirinya lapar dan meminta makan.
Baca juga: Hasil Visum Anak yang Diduga Disiksa Orangtuanya di Bekasi, Korban Alami Memar di Tangan dan Kaki
Dikutip dari Kompas.id, Fanny pemilik akun Instagram @fannylauww, menemukan anak laki-laki berinisial R (15) di lingkungan perumahan tempat tinggalnya.
Melalui akun media sosialnya, ia membagikan informasi mengenai R yang dalam kondisi kaki terantai. R kabur dalam kondisi kelaparan dan tubuh kurus.
Fanny mengatakan, R mengaku sempat diikat mata dan lehernya, tetapi lepas saat kabur. Menurut dia, R tinggal bersama nenek serta ayah kandung dan ibu tiri.
Orangtua R diduga menelantarkannya. Sementara, Neneknya yang sudah renta juga diduga mengalami kondisi serupa.
”Akhirnya kita sebagai tetangga langsung buru-buru telepon RT untuk datang ke lokasi,” tulisnya dalam unggahan Instagram yang viral.
Pihak RT, RW, kelurahan, dan kepolisian pun datang dan menangani kasus itu. R dan neneknya dipertemukan warga di rumah tetangga sebelum kembali ke rumah mereka.
Setelah itu, Fanny terus memublikasikan kondisi R dan meminta bantuan kepada Seto Mulyadi alias Kak Seto, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI). Dua hari kemudian, R dibawa ke panti oleh perwakilan LPAI dan Dinas Sosial Kota Bekasi.
Baca juga: RSUD Kota Bekasi Libatkan Sejumlah Ahli Tangani Korban Penelantaran Anak di Jatiasih
Seto Mulyadi mengapresiasi warga yang berani melaporkan kekerasan atau penelantaran terhadap anak.
”Kita tahu dalam UU Perlindungan Anak, siapa pun yang mengetahui ada kekerasan terhadap anak atau penelantar, mohon berani melapor, itu yang paling penting,” katanya saat mengunjungi tempat perawatan R, Jumat (22/7/2022).
Seto mengatakan, kondisi R tengah didalami untuk memastikan apakah keadaannya saat ini dilatarbelakangi tekanan psikologis atau bawaan. Pihaknya pun akan ikut mendampingi perkembangan kondisi R.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.