Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memulihkan Fisik dan Mental Anak yang Ditelantarkan Orangtua di Bekasi...

Kompas.com - 26/07/2022, 09:46 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kondisi kesehatan R (15), korban kasus penelantaran dan penyiksaan orangtuanya di Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, kian membaik.

Kini, R berada dalam penanganan Kementerian Sosial dan menjalani pemulihan di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Dinas Sosial Kota Bekasi.

Fisik dan kejiwaan atau mental R akan dipulihkan setelah mengalami dugaan penyiksaan oleh P (40) dan A (39).

Sebelumnya dibawa ke Sentra Terpadu Pangudi Luhur, R sempat dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi.

Berdasarkan hasil visum, R menderita luka di pergelangan tangan dan kakinya.

Baca juga: Kondisi Bocah yang Ditelantarkan Orangtua di Bekasi Disebut Kian Membaik

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan, R mengalami luka memar di bagian tangan dan kakinya. Ia menduga, luka memar tersebut akibat dirantai oleh orangtuanya.

"Dari hasil visum dijelaskan, di sini ada kekerasan menggunakan benda tumpul. (Sehingga) korban mengalami luka berupa memar di tangan dan kaki," kata Hengki, di Mapolres Bekasi Kota, Sabtu (23/7/2022) lalu.

Selain itu, Hengki juga menyebut, R mengalami kekurangan gizi. "Kalau dilihat sangat kurang (makan) ya, akibatnya jadi kurang gizi, kami lihat dengan kondisinya itu sangat memprihatinkan," ujar Hengki.

Selain menetapkan tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa tali berwarna hitam dan rantai beserta gembok.

Kepala Sentra Terpadu Pangudi Luhur, I Ketut Supena mengatakan, pihaknya akan fokus memulihkan kesehatan R seperti sedia kala dengan memenuhi kebutuhan nutrisi.

"Jadi perkembangan R, saya sudah bertemu dengan dokter forensik yang melakukan tindakan medis dan sekarang R akan kami berikan perlindungan dan pemenuhan nutrisi agar kembali pulih seperti sedia kala," ucap Supena, saat ditemui di STPL, Senin (26/7/2022).

Baca juga: Polisi Periksa 8 Saksi Terkait Dugaan Penelantaran dan Penyiksaan Anak di Bekasi

Selain itu, R bakal menjalani serangkaian terapi. "Jadi, kami akan lakukan terapi psikologis dan pemulihan kondisi fisik kepada si korban ini," ungkap Supena.

Supena belum dapat memastikan berapa lama R akan berada di STPL, namun ia memastikan bahwa pihaknya saat ini akan fokus terhadap pemenuhan semua kebutuhan R.

"Nanti kami akan melakukan asesmen, ada tim kami yang di sini, melakukan tindakan lanjutan secara menyeluruh terhadap kondisi R," ujar Supena.

Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi Novrian mengungkapkan, pemulihan kondisi R akan dibantu oleh berbagai pihak. Pendampingan tersebut dilakukan guna memantau perkembangan kondisi fisik dan psikologis R.

"Ini menjadi pekerjaan kami, bagaimana melakukan recovery kondisi fisiknya, bagaimana melakukan recovery fungsi sosial si R. Pendekatan psikososial itu penting dan kami bersinergi semua. Dari mulai KPAD, DP3A, Dinsos, dan juga Kemensos," kata Novrian.

Kasus ini berawal dari video saat R berhasil melarikan diri dari rumahnya beredar di media sosial.

Dalam video tersebut R terlihat memakai baju berwarna merah sedang duduk bersimpuh dengan kaki terikat rantai. Anak bertubuh kurus itu juga terlihat memberi isyarat dirinya lapar dan meminta makan.

Baca juga: Hasil Visum Anak yang Diduga Disiksa Orangtuanya di Bekasi, Korban Alami Memar di Tangan dan Kaki

Dikutip dari Kompas.id, Fanny pemilik akun Instagram @fannylauww, menemukan anak laki-laki berinisial R (15) di lingkungan perumahan tempat tinggalnya.

Melalui akun media sosialnya, ia membagikan informasi mengenai R yang dalam kondisi kaki terantai. R kabur dalam kondisi kelaparan dan tubuh kurus.

Fanny mengatakan, R mengaku sempat diikat mata dan lehernya, tetapi lepas saat kabur. Menurut dia, R tinggal bersama nenek serta ayah kandung dan ibu tiri.

Orangtua R diduga menelantarkannya. Sementara, Neneknya yang sudah renta juga diduga mengalami kondisi serupa.

”Akhirnya kita sebagai tetangga langsung buru-buru telepon RT untuk datang ke lokasi,” tulisnya dalam unggahan Instagram yang viral.

Pihak RT, RW, kelurahan, dan kepolisian pun datang dan menangani kasus itu. R dan neneknya dipertemukan warga di rumah tetangga sebelum kembali ke rumah mereka.

Setelah itu, Fanny terus memublikasikan kondisi R dan meminta bantuan kepada Seto Mulyadi alias Kak Seto, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI). Dua hari kemudian, R dibawa ke panti oleh perwakilan LPAI dan Dinas Sosial Kota Bekasi.

Baca juga: RSUD Kota Bekasi Libatkan Sejumlah Ahli Tangani Korban Penelantaran Anak di Jatiasih

Seto Mulyadi mengapresiasi warga yang berani melaporkan kekerasan atau penelantaran terhadap anak.

”Kita tahu dalam UU Perlindungan Anak, siapa pun yang mengetahui ada kekerasan terhadap anak atau penelantar, mohon berani melapor, itu yang paling penting,” katanya saat mengunjungi tempat perawatan R, Jumat (22/7/2022).

Seto mengatakan, kondisi R tengah didalami untuk memastikan apakah keadaannya saat ini dilatarbelakangi tekanan psikologis atau bawaan. Pihaknya pun akan ikut mendampingi perkembangan kondisi R.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com