JAKARTA, KOMPAS.com- Biodata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Wikipedia sempat disunting orang tak dikenal.
Akun anonim menambahkan keterangan bahwa Irjen Fadil menerima suap dalam kasus tewasnya Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com di situs Wikipedia, tercatat telah terjadi dua kali penyuntingan artikel terkait Fadil Imran pada 22 Juli 2022.
Artikel yang menjelaskan soal latar belakang kehidupan Fadil ditambahkan dengan kalimat yang menyatakan bahwa Fadil diduga menerima suap dari Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
"Saat ini Fadil diduga telah menerima suap dari Ferdy Sambo," demikian dikutip dari hasil suntingan laman Wikipedia Fadil, Selasa (26/7/2022).
Baca juga: Biodata Kapolda Metro di Wikipedia Sempat Disunting, Disebut Terima Suap Kasus Brigadir J
Di bagian keterangan kasus terkenal yang ditangani Fadil, tertulis bahwa Kapolda Metro Jaya itu tidak menangkap Ferdy Sambo yang merupakan otak pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Brigadir J diketahui tewas di rumah dinas Ferdy Sambo.
Polisi menyebutkan, Brigadir J terlibat baku tembak dengan Bharada E sesaat setelah Brigadir J kedapatan hendak melakukan pelecehan kepada istri Ferdy Sambo.
"Kasus Terkenal: Tidak menangkap & menahan Ferdy Sambo, Otak Pembunuhan Berencana Brigadir J (2022)," demikian kutipan dari artikel tentang Fadil yang telah disunting.
Artikel tersebut kemudian disunting kembali pada 23 Juli 2022 sekitar pukul 02.35 WIB.
Sejumlah kalimat terkait kasus kematian Brigadir J yang sebelumnya ditambahkan pun telah dihapus.
Belakangan, organisasi masyarakat (Ormas) bernama Sobat Polri Indonesia melaporkan akun anonim yang telah mengedit biodata tersebut ke polisi atas dugaan penyebaran berita bohong.
Lalu seperti apa profil dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran selama menjadi anggota polri?
Mohammad Fadil Imran lahir di Makassar, 14 Agustus 1968.
Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 dan berpengalaman di bidang reserse.