Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Sepak Terjang Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran

Kompas.com - 26/07/2022, 19:58 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com- Biodata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Wikipedia sempat disunting orang tak dikenal.

Akun anonim menambahkan keterangan bahwa Irjen Fadil menerima suap dalam kasus tewasnya Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com di situs Wikipedia, tercatat telah terjadi dua kali penyuntingan artikel terkait Fadil Imran pada 22 Juli 2022.

Artikel yang menjelaskan soal latar belakang kehidupan Fadil ditambahkan dengan kalimat yang menyatakan bahwa Fadil diduga menerima suap dari Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

"Saat ini Fadil diduga telah menerima suap dari Ferdy Sambo," demikian dikutip dari hasil suntingan laman Wikipedia Fadil, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Biodata Kapolda Metro di Wikipedia Sempat Disunting, Disebut Terima Suap Kasus Brigadir J

Di bagian keterangan kasus terkenal yang ditangani Fadil, tertulis bahwa Kapolda Metro Jaya itu tidak menangkap Ferdy Sambo yang merupakan otak pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Brigadir J diketahui tewas di rumah dinas Ferdy Sambo.

Polisi menyebutkan, Brigadir J terlibat baku tembak dengan Bharada E sesaat setelah Brigadir J kedapatan hendak melakukan pelecehan kepada istri Ferdy Sambo.

"Kasus Terkenal: Tidak menangkap & menahan Ferdy Sambo, Otak Pembunuhan Berencana Brigadir J (2022)," demikian kutipan dari artikel tentang Fadil yang telah disunting.

Baca juga: Kapolda Metro Disebut Terima Suap Terkait Kasus Brigadir J di Profil Wikipedia-nya, Penyunting Laman Dilaporkan

Artikel tersebut kemudian disunting kembali pada 23 Juli 2022 sekitar pukul 02.35 WIB.

Sejumlah kalimat terkait kasus kematian Brigadir J yang sebelumnya ditambahkan pun telah dihapus.

Belakangan, organisasi masyarakat (Ormas) bernama Sobat Polri Indonesia melaporkan akun anonim yang telah mengedit biodata tersebut ke polisi atas dugaan penyebaran berita bohong.

Lalu seperti apa profil dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran selama menjadi anggota polri?

Profil Fadil Imran yang "Asli"

Mohammad Fadil Imran lahir di Makassar, 14 Agustus 1968.

Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 dan berpengalaman di bidang reserse.

Pria kelahiran Makassar, 14 Agustus 1968 ini dikenal sukses menginisiasi program Kampung Tangguh ketika masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.

Program ini berhasil secara signifikan menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi yang sempat menjadi sentra penularan Covid-19 di Indonesia.

Melalui program itu, Fadil mengerahkan anggotanya untuk melakukan tracing, tracking dan treatment secara maksimal. 

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Janji Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan

Tidak lama berselang setelah pelantikannya sebagai Kapolda Jawa Timur pada Mei 2020 lalu, Fadil Imran"diboyong" ke Jakarta pada November 2020 untuk bertugas memimpin Kapolda Metro Jaya.

Keputusan pengangkatannya sebagai Kapolda Metro Jaya tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/Kep/2020, sebagaimana dilansir Antara.

Adapun kiprah Fadil Imran selama berada di instansi kepolisian adalah sebagai berikut:

  • Lulus Akademi Polisi (Akpol) tahun 1991 dan berpengalaman di bidang reserse
  • Menjabat sebagai Kasat III Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2008)
  • Menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok (2008)
  • Menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2009)
  • Kasubdit IV Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri (2011)
  • Menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri (2011)
  • Menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat (2013)
  • Menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Umum Bareskrim Polri (2015)
  • Menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya (2016)
  • Menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri (2018) dan berhasil membongkar sindikat Saracen serta Muslim Cyber Army
  • Menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur (2020)
  • Menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya (2020)

Baca juga: Kala Kapolda Metro Peluk Hangat Kadiv Propam agar Tegar Hadapi Isu Baku Tembak dan Pelecehan..

Sejumlah kasus terkenal sukses ditangani Fadil selama menduduki berbagai jabatan di Polri.

Kasus yang ditangani Fadil pun beraham mulai dari pembunuhan, premanisme, pembajakan film, hingga kasus kebakaran hutan. 

Berikut daftarnya:

  • Penangkapan Tersangka Mutilasi Ryan Jombang (2008)
  • Penangkapan Tersangka Mutilasi Baekuni alias Babe (2010)
  • Penangkapan Hercules & John Kei (2013)
  • Kasus Pembajakan Warkop DKI Reborn (2016)
  • Menjerat 325 orang tersangka dan 85 perusahaan atas kasus kebakaran hutan seluas 7.264 hektare
  • Membongkar Sindikat Saracen (2017)
  • Penangkapan Muslim Cyber Army (2018)
  • Penanganan Covid-19 Jawa Timur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com