JAKARTA, KOMPAS.com - Iang (28) adalah salah satu korban kebakaran permukiman di Jalan Sawah Lio Raya, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, pada Selasa (26/7/2022) dini hari.
Iang menceritakan perjuangannya menyelamatkan diri dari kepungan api. Dini hari itu, ia melihat api muncul dari sebuah rumah kontrakan kosong yang berada tepat di depan rumahnya.
"Ada yang gedor pintu, katanya kebakaran. Pas saya buka pintu, api sudah di sini (depan rumah) api sudah gede. Saya bilang sama orang dalam (keluarga), biar pada keluar," kata Iang saat ditemui di depan rumahnya, Selasa.
Baca juga: Cerita Warga Lihat Api Besar Bergumul di Kontrakan Wilayah Tambora dan Berbelok Menyambar Rumah Lain
Setelah memastikan anggota keluarganya keluar rumah dengan selamat, ia pun berencana ikut menyelamatkan diri.
Namun, saat itu ia melihat sepeda motor milik pamannya terparkir di depan matanya.
"Saya lihat motor om saya tepat di bawah api yang berada di lantai dua kontrakan tetangga. Saya refleks mau belokin motor, mau saya bawa kabur, tapi ternyata kuncinya di dalam rumah," kata Iang.
Entah apa yang dipikirkannya saat itu, tiba-tiba tangan dan kakinya bergerak mencari kunci motor di dalam rumah. Kunci itu bisa ia temukan dalam waktu singkat.
Baca juga: 48 Rumah di Tambora Kebakaran, Diduga akibat Korsleting di Kontrakan Kosong
Setelah itu, kakinya masih terus melangkah. Ia melompat ke jok motor tersebut dan memasang kunci. Namun, saat itu api sudah menjilat-jilat benda di sekitar motor.
"Saya langsung tancap gas. Posisinya saya udah dikerubungi api. Saya sudah Lillahitaala saja. Saya ngebut, gas kencang," ungkap Iang.
"Saat saya maju, beberapa detik kemudian ada balok bara dari rumah lantai dua itu jatuh ke tempat saya tadi. Saya lihat, balok itu di belakang saya. Alhamdulillah masih selamat," kenang Iang.
Puji syukur ia panjatkan, dirinya selamat dari peristiwa itu tanpa luka sedikit pun.
Baca juga: Kisah Pilu Pengemudi Ojol Korban Kebakaran Tambora: Sepeda Motor Hangus, Tak Ada Harta Tersisa
Dengan wajah yang cemong, Iang menghitung anggota keluarganya. "Lengkap," ujar dia dalam hati saat itu.
Setelah memastikan keluarganya selamat, ia pun kembali masuk ke perkampungan untuk membantu petugas pemadam.
"Saya bantu petugas, tapi api sudah reda. Pas kebetulan itu rumah saya yang disemprot, sekalianlah saya cari tas yang berisi KTP," kata Iang.
Bagi Iang, KTP dan kartu identitas lainnya merupakan prioritasnya saat itu. Sebab, ia berharap setidaknya identitas utama dapat diselamatkan untuk mengurus dokumen lainnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.