JAKARTA, KOMPAS.com - Animo masyarakat terhadap aksi peragaan busana "Citayam Fashion Week" tak kunjung surut meski sudah berlangsung kurang lebih satu bulan.
Fenomena ajang pamer fesyen itu menjadi sebuah keuntungan bagi pembuat konten atau content creator di media sosial.
Kreator konten bernama Qodi mengungkapkan, "Citayam Fashion Week" tak hanya membawa keuntungan dari segi materi, tetapi banyak hal lain yang bisa digali dari aksi peragaan busana tersebut.
"Tentunya sebagai content creator menguntungkan banget, saya jadi ada ide buat konten, terus buat hal-hal baru, mungkin ini first experience sebagai content creator datang ke ruang publik yang beragam gaya berpakaiannya," ujar Qodi di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).
Kreator konten yang sering membuat konten edukasi ini mengatakan, "Citayam Fashion Week" merupakan hal yang tidak disangka-sangka karena fenomena tersebut begitu viral di media sosial.
Ia menambahkan, kehadiran "Citayam Fashion Week" dapat menjadi wadah untuk remaja mengeluarkan bakat terpendam dimiliki serta semakin kreatif dan inovatif.
"Lebih kreatif, lebih inovatif, lebih percaya diri apa pun yang mereka pakai (berbusana), ya intinya percaya diri aja," kata dia.
Qodi pun berharap, ke depannya baik pemerintah dapat mendukung kegiatan "Citayam Fashion Week".
"Semoga didukung oleh pemerintah selagi itu hal yang positif," ungkap Qodi.
Baca juga: Cerita Remaja SCBD Dapat Cuan Hasil Endorse Dadakan di Citayam Fashion Week Dukuh Atas...
Diwawancarai terpisah, Gabe, kreator konten dengan nama akun Instagram @gabewelyy, mengungkapkan bahwa semakin banyak konten yang ia hasilkan semenjak ramainya kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, itu.
"Saat ini fokus buat konten tanya jawab sama anak-anak yang berkunjung Dukuh Atas," kata Gabe.
Kreator konten dengan 100.000 orang pengikut di Instagram itu berharap fenomena "Citayam Fashion Week" dapat bertahan lama dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Gabe menambahkan, orisinalitas "Citayam Fashion Week" juga harus tetap terjaga dan tidak ada seorang pun yang memanfaatkan peragaan busana itu demi keuntungan sendiri.
"Berharap semua bisa ke sini (Citayam Fashion Week) tanpa ada harus izin dan gangguan segala macamnya," tutur Gabe.
Sebagai informasi, peragaan busana "Citayam Fashion Week" berawal dari banyaknya remaja asal Citayam, Bojonggede, dan sekitarnya yang kerap menongkrong di kawasan Dukuh Atas.
Mereka kerap menongkrong sembari membuat konten media sosial Tiktok di sekitar taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kreator konten hingga para pejabat kemudian tertarik mengikuti tren "Citayam Fashion Week".
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pernah menjajal zebra cross di Jalan Tanjung Karang yang dijadikan arena catwalk tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.