Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Catwalk" Citayam Fashion Week Sempat Dipakai dan Dibanggakan Anies, Kini Diblokade Polisi...

Kompas.com - 27/07/2022, 15:09 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang "Citayam Fashion Week" yang digelar di zebra cross kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, terus menuai polemik dan pro kontra. 

Terbaru, pihak kepolisian memblokade penggunaan zebra cross itu untuk fashion show karena dianggap menimbulkan kemacetan. 

Zebra cross hanya boleh digunakan untuk warga yang ingin menyebrang jalan. 

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, fenomena "Citayam Fashion Week" di kawasan Dukuh Atas terbukti berdampak pada kemacetan lalu lintas.

Baca juga: Catwalk Diblokade, Polisi Sebut Citayam Fashion Week Sebabkan Kemacetan

Komarudin menuturkan, banyaknya remaja yang berkumpul dan berekspresi lewat dandanan atau gaya berpakaian itu menyebabkan kepadatan di Jalan Jenderal Sudirman.

"Pantauan kami, ekor kemacetan itu berada di Semanggi bahkan ke kawasan Senayan," ujar Komarudin, di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022).

"Masyarakat bisa lihat sendiri, ada pola dari empat lajur mengerucut akan berbelok ke Dukuh Atas. Di sana yang menjadi sumbatan," sambung dia.

Komarudin mengungkapkan, jajarannya berusaha mengatasi kemacetan lalu lintas tersebut dengan upaya menutup sementara ajang pamer fashion itu.

Penutupan itu sudah berlangsung sejak Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Blokade Cat Walk Citayam Fashion Week, Polisi: Zebra Cross Hanya untuk Menyebrang Jalan

Banyak barier terpasang di sepanjang sisi jalan sekitar zebra cross yang biasa digunakan para remaja hingga artis berlenggak-lenggok.

Sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga di trotoar hingga titik zebra cross. Dua mobil polisi juga ditempatkan di dekat zebra cross.

"Kami tiga pilar dari Kecamatan Tanah Abang, mengimbau semua tidak berdiri di bahu jalan. Zebra cross hanya untuk menyeberang, bukan fashion show," kata petugas dari mobil komando kepolisian.

Larangan Pemkot Jakpus dan Pembelaan Anies

Suasana peragaan busana jalanan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.Dok. kompas.com/ Kristianto Purnomo Suasana peragaan busana jalanan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.

Jika menilik ke belakang, ajang Citayam Fashion Week berawal dari sekelompok remaja dari kawasan penyangga ibu kota yang sekedar menongkrong dengan penampilan mencolok di kawasan Dukuh Atas.  

Awalnya para muda-mudi itu hanya duduk-duduk sambil beradu outfit di trotoar.

Namun, lama kelamaan mereka menggunakan zebra cross di kawasan itu sebagai catwalk. 

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi sebenarnya sempat menyatakan larangan untuk menggunakan zebra cross sebagai catwalk. 

"Jangan bikin acara catwalk-nya di zebra cross (penyeberangan jalan), mohon untuk patuhi aturan-aturan pemakai jalan dan bantu pengguna jalan lainnya, ada pengguna jalan yang jadi terganggu," kata Irwandi saat dihubungi wartawan, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Pemkot Jakpus Larang Citayam Fashion Week di Zebra Cross, Wakil Wali Kota: Mohon Patuhi Aturan

Namun belakangan Gubernur Anies membantah pernyataan anak buahnya itu. 

Anies menegaskan, pagelaran busana "Citayam Fashion Week" yang digelar yang digelar remaja di zebra cross kawasan Dukuh Atas tidak dilarang.

Sebab, ia belum pernah mengeluarkan surat keputusan apapun yang melarang acara tersebut.

"Selama belum ada surat, maka belum ada larangan," ujar Anies, Jumat (22/7/2022).

Anies pun mempertanyakan atas dasar apa Irwandi menyampaikan larangan tersebut. Ia menyatakan, sebuah peraturan tak bisa bisa berlaku hanya berdasarkan dari pernyataan pejabat saja.

"Iya dong, masak kutipan (pernyataan dijadikan peraturan)," tuturnya.

Baca juga: Bantah Wakil Wali Kota Jakpus, Anies Tegaskan Citayam Fashion Week Tak Dilarang

Aksi Catwalk Anies dan Delegasi Eropa

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Catwalk di Dukuh Atas, Jakarta Pusat Bersama Jajaran Bank Investasi Eropa, Selasa (19/7/2022)Dokumen Pemprov DKI Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Catwalk di Dukuh Atas, Jakarta Pusat Bersama Jajaran Bank Investasi Eropa, Selasa (19/7/2022)

Anies Baswedan terhitung sudah dua kali mengunjungi wilayah Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat, sejak kawasan itu viral dan dipenuhi oleh muda-mudi asal pinggiran Jakarta.

Dalam kunjungan pertamanya pada Sabtu (16/7/2022) malam, Anies memantau situasi disana sambil sesekali melayani permintaan foto dari warga yang berkumpul. 

Selanjutnya, pada Selasa (19/7/2022), Anies kembali berkunjung ke Dukuh Atas.

Kali ini Anies tidak datang sendirian. Ia ditemani sejumlah tamu dari Duta Besar Uni Eropa yang tengah berkunjung untuk investasi dalam pembiayaan pembangunan transportasi Jakarta, khususnya Moda Raya Terpadu (MRT).

Baca juga: Politisi PDI-P Sindir Anies: Jangan Nongkrong dengan Anak Muda SCBD Saat Warga Kebanjiran

 

Bersama tamunya itu, Anies yang menumpang MRT turun di stasiun Dukuh Atas.

Mereka lalu melenggangkan kaki di zebra cross layaknya para remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok) yang tengah beradu outfit.

"Mencoba catwalk ala teman-teman SCBD di Dukuh Atas. Kesimpulannya: kami semua tidak ada yang sekeren mereka, belum pantas naik catwalk. Lain kali kami jadi penonton dan pengagum saja," tulis Anies di akun Instagramnya.

Anies mengaku sengaja mengajak tamunya itu ke kawasan dukuh atas untuk menyaksikan perubahan kawasan tersebut.

"Yang dulunya jalan untuk kendaraan mobil sekarang menjadi jalan untuk pedestrian sepenuhnya," kata Anies.

Dukuh Atas Makin Ramai

Gisella Anastasia dan Jessica Iskandar di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022).Kompas.com/Cynthia Lova Gisella Anastasia dan Jessica Iskandar di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022).

 

Saat Anies mengajak tamunya dari eropa itu, situasi Dukuh Atas memang belum terlalu ramai. 

Namun seiring popularitas Citayam Fashion Week yang meroket, kawasan Dukuh Atas belakangan ramai dikunjungi berbagai kalangan. 

 

Pengunjung kawasan itu bukan lagi anak muda dari pinggiran Jakarta yang biasa menggunakan transportasi umum. 

Baca juga: Kronologi Baim Wong Akhirnya Cabut Pendaftaran Merek Citayam Fashion Week

Beragam kalangan kelas atas mulai dari model profesional, selebritis hingga konten kreator berbondong-bondong ke kawasan Dukuh Atas. 

Hal itu menyebabkan masalah parkir liar hingga kemacetan. 

Selain memblokade trotoar, petugas juga sudah menertibkan parkir liar di sekitar Citayam Fashion Week.

Petugas dari Dinas Perhubungan mengangkut sejumlah sepeda motor yang ketauan parkir di trotoar dan badan jalan pada Selasa kemarin. 

Baca juga: Jukir Liar Ngamuk Lahan Parkir di Sekitar Citayam Fashion Week Ditertibkan Dishub

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Wildan mengatakan, operasi penertiban dilakukan untuk menjawab keluhan masyarakat terkait banyaknya kendaraan yang parkir liar di lokasi tersebut.

"Memang ada beberapa keluhan dari masyarakat sekitar sini, karena menjadi macet jalannya. Kalau ada mobil tentunya juga akan kami derek," kata Wildan, Selasa (26/7/2022).

Pantauan Kompas.com pada Rabu pagi ini, kawasan Dukuh Atas mulai tertib kembali. Tak ada lagi kendaraan yang parkir liar di sekitar kawasan tersebut. 

Zebra cross di Dukuh Atas juga sudah dikembalikan fungsinya sebagai area penyebrangan jalan. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com