Pagar pembatas berbahan besi yang diberi warna putih mendadak jebol usai grup band Dewa-19 memeriahkan grand launching JIS.
Di bagian belakang pembatas tribune itu merupakan Jakmania, suporter Persija. Para anggota Jakmania tampak mencoba membetulkan pagar pembatas tribune tersebut.
Namun, hingga grand launching rampung, pagar pembatas tribune utara tersebut masih tergeletak di sisi luar lapangan JIS.
Baca juga: Belajar dari Kejadian Pagar Tribun Roboh, Jakpro Akan Perketat Pengawasan Acara Besar di JIS
Jakpro kemudian memberi penjelasan atas robohnya pagar pembatas tribune utara JIS.
VP Corporate Secretary PT Jakpro Nadia Diposanjoyo menjelaskan, peristiwa itu terjadi karena besarnya antusiasme suporter yang ingin menonton pertandingan.
"Seiring berjalannya waktu, hampir seluruh tribune tier 1 terpenuhi bahkan melebihi kapasitas tempat duduk yang tersedia," kata Nadia melalui keterangan tertulis, Selasa (26/7/2022).
Menurut Nadia, jika dilihat dari kamera pemantau, terlihat beberapa penonton naik ke bagian horizontal barrier di tribune untuk memasang spanduk, bahkan duduk di situ.
Padahal, menurut Nadia, baik struktur maupun kekuatan horizontal barrier tidak didesain sebagai tempat berpijak, dinaiki, diduduki, atau sebagai akses ke lapangan maupun berpindah tribune.
Baca juga: Salah Satu Penyebab Pagar Pembatas Tribune JIS Roboh, Jumlah Penonton Melebihi Kapasitas
Akhirnya, pijakan penonton pada horizontal barrier tersebut menyebabkan beban tarik tambahan pada angkur kolom yang menjadi tumpuan tercabut.
Selain itu, lanjut Nadia, penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitasnya mengakibatkan tidak berjalannya prosedur yang sudah direncanakan untuk area tribune, sehingga perilaku penonton tidak terkendali.
"Pertandingan kemarin jadi bahan berharga untuk evaluasi kita semua, Jakpro, Jakmania, Pemprov DKI, Persija, dan skema ticketing oleh Jaklingko," ucap Nadia.
Sementara itu, terkait tender pembangunan JIS pada 2019 yang diprotes, Direktur Proyek JIS Jakpro saat itu, Iwan Takwin, mengatakan bahwa lelang proyek JIS dilakukan secara terbuka dan sesuai prosedur.
Iwan menjelaskan, ada dua hal yang dinilai dalam lelang itu, yakni penilaian teknis dan harga. Bobot penilaian teknis 70 persen, sedangkan bobot harga hanya 30 persen.
Kategori penilaian teknis mulai dari perencanaan, desain, konstruksi, teknologi, material, hingga skedul.
"Yang pertama kami nilai itu teknis dulu karena kami mau ini benar-benar terjamin kualitasnya dan tepat waktu, kalau bisa lebih cepat," kata Iwan pada 11 September 2019.