Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pengatur Lalin Jembatan Kapin: Terancam Kehilangan Pekerjaan, Derita Hernia dan Istri yang Sakit

Kompas.com - 27/07/2022, 17:21 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fahrozi (45), hanya bisa pasrah mendengar rencana penutupan Jembatan Kapin, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Ia sudah mengatur lalu lintas di jembatan itu selama 35 tahun.

Sebelum adanya Tol Becakayu, Roji, begitu dia disapa, sudah mengatur lalu lintas di Jembatan Kapin.

Roji pun bingung jika jembatan itu ditutup. Sebab, menjadi pengatur lalu lintas merupakan pekerjaan satu-satunya.

"Kalau jembatan ditutup, sudah deh saya bingung. Bingung, saya sudah puluhan tahun di sini, sudah 35 tahun kerja di sini," kata Roji di lokasi, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Bikin Macet dan Rawan Kecelakaan, Jembatan Kapin Pondok Kelapa Akan Ditutup

"Kalau (jembatan) ditutup ya sudah, saya juga bingung mau ke mana lagi cari nafkah. Sampai sekarang saya belum dapat solusinya," tutur Roji.

Roji sudah akrab dengan lalu lintas di sekitar Jembatan Kapin. Ia berkeberatan dengan rencana penutupan jembatan itu.

"Saya mah sebenarnya juga keberatan ya. Pasti keberatan lah, kalau ada solusinya ya silakan, tapi namanya kebijakan ya mau gimana lagi," kata Roji.

Di sisi lain, ada hal lain yang memberatkan dia, istrinya baru saja sakit. Sedangkan Roji juga sedang menderita penyakit hernia.

Baca juga: Jembatan Kapin Pondok Kelapa Akan Ditutup karena Bikin Macet dan Rawan Kecelakaan, Warga Sebut Tak Ada Sosialisasi

"Saya ngurus istri juga. Istri saya kakinya patah, sudah tiga bulan. Saya jadinya nanggung keluarga sendirian," ujar Roji.

"Saya juga sekarang lagi mengidap penyakit ini, penyakit hernia. Saya sudah operasi tiga kali," kata Roji.

Diberitakan sebelumnya, Jembatan Kapin yang berada di simpang Jalan Kapin Raya dan Jalan Laksamana Malahayati, Pondok Kelapa, Duren Sawit, akan ditutup.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setko Jakarta Timur, Kusmanto mengatakan, penutupan dilakukan karena banyaknya laporan masyarakat terkait kemacetan dan rawan kecelakaan akibat jembatan itu.

Baca juga: Jembatan Kapin Pondok Kelapa Akan Ditutup, Warga: Akses Terputus, Jauh untuk Berputar

“Penutupan akan dilakukan mulai Kamis (28/7/2022). Prosesnya dimulai Rabu (27/7/2022) malam,” ujar Kusmanto dalam siaran pers, Selasa (26/7/2022).

Kusmanto menyebutkan, banyak laporan masyarakat terkait kemacetan di sekitar lokasi.

"Sering terjadi antrean kendaraan mulai dari Jalan Laksamana Malahayati (putaran U-Turn Lampiri) dari arah Bekasi menuju Jakarta sampai Jembatan Kapin," kata Kusmanto.

Selain itu, rawan terjadi kecelakaan di sekitar lokasi.

"Penyebabnya adanya kesalahan pengguna jalan yang selalu melawan arah dan memotong jalan di simpang Jalan Kapin Raya," kata Kusmanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com