Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

61 Orang di Kelurahan Pondok Labu Terjangkit DBD, Warga Diminta Peduli Kebersihan Lingkungan

Kompas.com - 27/07/2022, 18:39 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, terpantau meningkat belakangan ini.

Pada Juli 2022, dilaporkan ada enam kasus DBD baru di Pondok Labu.

Sebelumnya, terdapat 55 warga Pondok Labu, dari usia balita hingga dewasa, yang terjangkit DBD pada Juni 2022.

Camat Cilandak Djaharuddin mengatakan, jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak Januari 2022. Saat ini, semua warga telah dinyatakan sembuh.

Ia pun meminta kepada warga khususnya yang berada di Kelurahan Pondok Labu untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Baca juga: Anies Ajukan Banding Putusan PTUN soal UMP Jakarta, Buruh: Beliau Tegas dan Punya Empati

Genangan yang bisa menjadi tempat berkembang jentik nyamuk hendaknya dimusnahkan.

"Yang kami inginkan adalah si pemilik rumah, bangunan, atau lahan yang harusnya peduli lingkungan," ujar Djaharuddin saat dihubungi, Rabu (27/7/2022).

Djaharuddin mengatakan, sejumlah petugas juru pemantau jentik atau jumantik yang ada di tingkat RW dan RT diminta gencar melakukan pengawasan sebagai antisipasi agar tidak bertambahnya kasus DBD.

"Karena Jumantik terjadwal pemantauan jentik itu Setiap hari selasa dan Jumat," kata Djaharuddin.

Djaharuddin mengungkapkan, dugaan penyebab merebaknya kasus DBD di wilayah Kelurahan Pondok Labu itu karena adanya lahan kosong yang tidak terjangkau oleh pemantauan jentik Jumantik.

Baca juga: Banding Putusan PTUN, Anies Nilai UMP DKI 4,5 Juta yang Ditetapkan Hakim Tak Layak

"Kalau mau masuk harus izin dengan pemilik lahan. Jangan sampai kita kesalahan masuk tanpa izin," ucap Djaharuddin.

Sebagai informasi, angka kasus DBD yang ada di Kelurahan Pondok Labu merupakan angka tertinggi dari seluruh kelurahan yang ada di Jakarta Selatan.

Total kasus DBD keseluruhan yang ada di wilayah Jakarta Selatan mencapai 1.036 kasus sejak Januari-Juli 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com