Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan Audit Menyeluruh Setelah Pagar Pembatas Tribune JIS Roboh

Kompas.com - 28/07/2022, 07:54 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Robohnya pagar pembatas tribune utara di Jakarta International Stadium (JIS) saat grand launching pada Minggu (24/7/2022) terus mendapatkan sorotan. Pagar pembatas roboh setelah penampilan grup band Dewa 19 sekitar pukul 17.42 WIB.

Ketua Fraksi PDI-P Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Gembong Warsono meminta ada proses audit terhadap PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku badan usaha milik daerah (BUMD) yang membangun JIS.

Ia mengatakan, audit perlu dilakukan secara menyeluruh, tak hanya terkait pagar pembatas tribune yang roboh.

"Tahapan berikutnya adalah lakukan evaluasi secara menyeluruh, audit secara menyeluruh. Pemegang mandat kan Jakpro. Jakpro mendapatkan penugasan dari Gubernur," ujar Gembong, saat dihubungi, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Pagar Pembatas Tribune Roboh, F-PDIP DPRD DKI Minta Pembangunan JIS Diaudit

Menurut Gembong, insiden robohnya pagar pembatas menunjukkan pembangunan JIS tak sesuai dengan anggaran yang ia nilai sangat besar.

"Kalau kami melihat dari alokasi anggaran yang begitu mewah, anggarannya kan mewah, tapi hasilnya kan tidak semewah dengan anggaran yang sebegitu besarnya," paparnya

Gembong juga menyoroti pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut JIS sebagai mahakarya.

Ia menilai, JIS bukanlah sebuah mahakarya lantaran pagar pembatas tribunenya roboh saat stadion berkapasitas 82.000 orang itu belum terpakai selayaknya stadion sepak bola.

"(JIS) juga tidak semewah seperti yang disampaikan Pak Gubernur bahwa ini mahakarya. Mahakarya bagaimana, wong itu belum dipakai kok. Itu kan belum dipakai, tapi sudah roboh," ujar dia.

Transparansi

Selain itu, Gembong menyinggung soal pembangunan JIS yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Karena itu, ia meminta hasil audit harus dipublikasikan.

"Iya, (hasil audit nanti) harus (dipublikasikan). Karena duit APBD (dialokasikan untuk pembangunan JIS) lho itu," ucapnya.

Baca juga: Pagar Pembatas Tribune JIS Roboh, Fraksi PDI-P: Sejak Awal Sudah Bermasalah, Jakpro Perlu Diaudit

Diketahui, pembangunan JIS membutuhkan biaya hingga Rp 4,5 triliun. Alokasi untuk pembangunan JIS lantas terdiri dari beberapa pos, mulai dari APBD DKI Jakarta hingga program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pemerintah Pusat.

Anies Baswedan pernah mengatakan, pemprov meminjam dana PEN sebesar Rp 3,26 triliun untuk tahun 2020 dan juga Rp 7,8 triliun untuk tahun 2021.

Dia menyampaikan, pinjaman anggaran dari program PEN Pemerintah Pusat untuk pembangunan infrastruktur sesuai dengan aturan yang berlaku.

Salah satunya, yakni proyek JIS senilai Rp 1,18 triliun pada tahun 2020 dan sebesar Rp 2,464 triliun pada 2021.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (15/7/2019)KOMPAS.com/RYANA ARYADITA UMASUGI Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (15/7/2019)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com