Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: Setop Sebar Foto dan "Bully" Anak Irjen Ferdy Sambo

Kompas.com - 28/07/2022, 15:51 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Susanto mengimbau agar masyarakat tak menyebarluaskan foto dan merundung anak dari Irjen Ferdy Sambo.

Hal ini disampaikan Susanto menanggapi beredarnya foto anak Ferdy Sambo di media sosial pascakematian Brigadir J di rumah di rumah Kadiv Propam itu.

"Terkait beredarnya foto anak yang diduga anak Irjen FS kami berharap agar masyarakat tidak memviralkan foto dimaksud dan tidak melakukan bullying dalam bentuk apa pun," kata Susanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Setelah Otopsi Ulang, Polri Akan Percepat Penyidikan Kasus Brigadir J

Susanto mengatakan, bullying terhadap anak selama ini terjadi karena berbagai faktor.

Antara kasus satu dan kasus bullying lain sering kali memiliki latar belakang yang beragam.

Namun, ia menegaskan, apa pun alasannya, bullying terhadap anak tidaklah dibenarkan.

"Apa pun alasannya bullying tidak dapat dibenarkan dan siapa pun orangnya tidak boleh melakukan bullying kapan pun dan di mana pun," tegas Susanto.

"Hal ini semata-mata agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal," sambungnya.

Baca juga: Kasus Bullying yang Tewaskan Siswa SD di Tasikmalaya, KPAI Menduga Pelaku Terpapar Konten Pornografi

Brigadir J dilaporkan tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Kalibata, pada 8 Juli 2022.

Penyelidikan awal kepolisian menyebutkan, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E.

Brigadir J yang sehari-hari bertugas sebagai sopir dari istri Ferdy Sambo itu disebut melakukan pelecehan kepada istri Ferdy.

Pelecahan itu kemudian diketahui ajudan Ferdy Sambo, Bharada E, hingga akhirnya terjadi baku tembak.

Brigadir J tewas, sedangkan Bharada E tak mengalami luka atas kejadian itu.

Baca juga: Penyelidikan Kematian Brigadir J dan 4 Temuan Baru Komnas HAM

Pihak keluarga pun mencium ada kejanggalan atas kematian Brigadir J.

Ferdy Sambo belakangan dinonaktifkan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim gabungan khusus guna menindaklanjuti kejadian yang menewaskan Brigadir J.

Tim tersebut telah bekerja dan juga melibatkan Kompolnas dan Komnas Perempuan.

Pihak kepolisian juga segera melakukan ekshumasi guna memproses otopsi ulang terhadap Birgadir J.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com