JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Susanto mengimbau agar masyarakat tak menyebarluaskan foto dan merundung anak dari Irjen Ferdy Sambo.
Hal ini disampaikan Susanto menanggapi beredarnya foto anak Ferdy Sambo di media sosial pascakematian Brigadir J di rumah di rumah Kadiv Propam itu.
"Terkait beredarnya foto anak yang diduga anak Irjen FS kami berharap agar masyarakat tidak memviralkan foto dimaksud dan tidak melakukan bullying dalam bentuk apa pun," kata Susanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/7/2022).
Baca juga: Setelah Otopsi Ulang, Polri Akan Percepat Penyidikan Kasus Brigadir J
Susanto mengatakan, bullying terhadap anak selama ini terjadi karena berbagai faktor.
Antara kasus satu dan kasus bullying lain sering kali memiliki latar belakang yang beragam.
Namun, ia menegaskan, apa pun alasannya, bullying terhadap anak tidaklah dibenarkan.
"Apa pun alasannya bullying tidak dapat dibenarkan dan siapa pun orangnya tidak boleh melakukan bullying kapan pun dan di mana pun," tegas Susanto.
"Hal ini semata-mata agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal," sambungnya.
Baca juga: Kasus Bullying yang Tewaskan Siswa SD di Tasikmalaya, KPAI Menduga Pelaku Terpapar Konten Pornografi
Brigadir J dilaporkan tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Kalibata, pada 8 Juli 2022.
Penyelidikan awal kepolisian menyebutkan, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E.
Brigadir J yang sehari-hari bertugas sebagai sopir dari istri Ferdy Sambo itu disebut melakukan pelecehan kepada istri Ferdy.
Pelecahan itu kemudian diketahui ajudan Ferdy Sambo, Bharada E, hingga akhirnya terjadi baku tembak.
Brigadir J tewas, sedangkan Bharada E tak mengalami luka atas kejadian itu.
Baca juga: Penyelidikan Kematian Brigadir J dan 4 Temuan Baru Komnas HAM
Pihak keluarga pun mencium ada kejanggalan atas kematian Brigadir J.
Ferdy Sambo belakangan dinonaktifkan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim gabungan khusus guna menindaklanjuti kejadian yang menewaskan Brigadir J.
Tim tersebut telah bekerja dan juga melibatkan Kompolnas dan Komnas Perempuan.
Pihak kepolisian juga segera melakukan ekshumasi guna memproses otopsi ulang terhadap Birgadir J.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.