DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok Dadang Wihana angkat bicara berkait fenomena "SCBD" alias remaja asal Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok yang menongkrong di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Menurut dia, penyematan "SCBD" yang disandingkan dengan Depok seakan-akan mendiskreditkan Pemkot Depok yang dinilai kurang menyediakan ruang publik.
Dadang mengatakan, para remaja yang berkumpul di Dukuh Atas untuk adu outfit dalam kegiatan "Citayam Fashion Week" bukan berasal dari Depok, melainkan dari Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Cerita Remaja SCBD Dapat Cuan Hasil Endorse Dadakan di Citayam Fashion Week Dukuh Atas...
"Untuk fenomena yang terjadi saat ini kalau ditelusuri dari aktivitas itu (Citayam Fashion Week), mereka bukan berasal dari Depok, tetapi berasal dari Bojonggede," kata Dadang saat ditemui Kompas.com di Kantor Bappeda Depok, Kamis (28/7/2022).
Dadang menyebut pihaknya telah melakukan investigasi dan mendapatkan bahwa inisiator "SCBD" bukan dari warga Depok.
"Karena kami telah melakukan investigasi, memang itu bukan warga Depok, inisiator dari 'SCBD'," kata Dadang.
Dadang melanjutkan, sebelumnya Pemkot Depok memang berdiam diri. Namun, karena istilah "SCBD" kerap disematkan pada remaja asal Depok, Dadang akhirnya merespons untuk memberi klarifikasi.
Baca juga: Waktunya Fokus Belajar, Anak SCBD Jangan Setiap Hari ke Dukuh Atas untuk Citayam Fashion Week
"Akhirnya kami mencoba klarifikasi, artinya bagaimana yang sebenarnya. Makanya kami mengajak kepada siapa pun, bukan berarti kami tidak aware terhadap aktivitas mereka," kata Dadang.
"Tapi kan yang lainnya ini mengomentari itu, Depok ke mana, Bogor ke mana. Makanya untuk membahas itu berdasarkan fakta, data dan baru dianalisis siapa mereka, dan dari mana mereka, baru mengomentari," sambung dia.
Dalam klarifikasi Dadang menyatakan bahwa pihaknya menyediakan ruang terbuka publik yang tersebar di setiap kelurahan wilayah Kota Depok.
Menurut dia, ruang terbuka itu diperuntukkan bagi para remaja yang ingin berekspresi.
"Sebagaimana yang saya sampaikan bahwa ruang-ruang publik di Depok sudah mulai ditata dan kami lihat taman-taman yang tersebar dikelurahan sudah 55 taman ditambah GOR dan Alun-alun yang secara fasilitas sangat lengkap, itu semua buat remaja yang ingin berekspresi," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.