JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan pria menari erotis dengan bertelanjang dada beredar di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Hotel Junda di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Video tersebut beredar setelah diunggah oleh akun TikTok @Shellareinata pada Rabu (27/7/2022). Kemudian, video itu diduga telah dihapus.
Dalam video tampak dua pria bertubuh kekar menari dan diiringi musik dari disc jockey (DJ). Mereka juga mendapatkan sanjungan hingga uang saweran dari para pengunjung wanita.
Terkait beredarnya video itu, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Selatan melakukan penelusuran.
"Kami melakukan penelusuran dan penyelidikan," ujar Kepala Seksi (Kasi) Industri Sudin Parekraf Jakarta Selatan, Wahyono, saat dikonfirmasi, Kamis (28/7/2022).
Wahyono membenarkan, aksi pria yang menari tanpa baju dan disawer itu terjadi di Hotel & Karaoke Junda di Kebayoran Lama.
Saat ditanyakan terkait perizinan, Wahyono menegaskan, bahwa tempat yang diduga digunakan untuk membuat video tersebut diperuntukkan sebagai hotel.
"Diperuntukkan hotel," kata Wahyono.
Wahyono mengatakan, pihaknya juga mendatangi hotel tersebut sebagai upaya tindak lanjut.
"Saya tadi sudah minta hasil pemantauan atau pemeriksaan di lapangan, dari tim Dinas Parekraf," ujar Wahyono.
Berdasarkan hasil penelusuran Sudin Parekraf, aksi pria berjoget di hotel tersebut bukan merupakan penari striptis yang disediakan manajemen untuk menghibur pengunjung.
"Bahwa itu ada acara. Ada yang ulang tahun, biasalah pesta-pesta terus dia buka baju. teman-temannya sendiri yang nyawer, jadi bukan dari manajemen yang dikatakan striptis, tidak," kata Wahyono.
Para pria yang melakukan tarian di hadapan para wanita itu melakukan aksi tersebut dalam rangka perayaan ulang tahun salah satu teman mereka yang juga pengunjung hotel.
"Itu spontanitas pengunjung melakukan pesta ulang tahun, ya manajemen tidak ada menyediakan untuk striptis lelaki," kata Wahyono.
Wahyono berujar, video penari pria dihapus karena dikhawatirkan akan menimbulkan keresahan.
"Alasannya dihapus mungkin yang pasti itu akan menimbulkan keresahan, ya mungkin dihapus," ujar Wahyono
Hingga kini, Sudin Parekraf Jakarta Selatan masih menelusuri kasus tersebut meski alasan dari pemilik hotel bahwa para penari pria itu menari dalam acara ulang tahun.
Baca juga: Viral Video Pria Joget Erotis dan Disawer di Hotel Kawasan Kebayoran Lama, Polisi Turun Tangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.