"Saya minta maaf belum bisa memenuhi, tapi saya tidak mengabaikan. Saya harus memikirkan yang lain juga, saya harus adil," pungkas dia.
Sebelumnya, mantan guru honorer bernama Lucy berharap pihak sekolah segera memberikan gajinya yang belum juga dibayarkan hingga kini. Terlebih, sudah hampir setahun dia berhenti bekerja sebagai pengajar sekolah tersebut.
Baca juga: Kebakaran Pabrik Garmen di Kalideres Mulai Padam, Masih Pendinginan
"Harapannya, tunggakan gaji saya dan teman-teman dibayarkan, karena kami sudah selesai bertugas di sana sejak setahun lalu, tapi masih belum dibayarkan," ujar Lucy saat dihubungi, Rabu (27/7/2022).
Gaji Lucy sebagai tenaga pengajar sekitar Rp 2 juta per bulan. Adapun total gajinya yang belum dibayar pihak sekolah berkisar Rp 10 juta.
"Awal lancar, lama-lama tersendat, saya sampai lupa mandeknya bulan apa saja. Kira-kira sekitar tujuh bulan yang belum terbayarkan. Tunjangan saya sebagai wakasek (2020-2021) juga enggak turun, totalnya kurang lebih Rp 10 juta (tunggakan)," ungkap dia.
Mantan guru honorer lainnya, Sandi, juga mengalami persoalan yang sama. Sandi mengajar di sekolah itu sejak Februari hingga Agustus 2021.
Setelah hampir setahun ia berhenti bekerja, pihak sekolah masih belum membayarkan haknya.
Baca juga: 1,6 Juta Warga Jaksel Lakukan Perekaman E-KTP, Sudin Dukcapil Sebut Sesuai Target
"Masih kurang sekitar Rp 5 juta. Guru-guru yang sekarang ada di sana malah gajinya lancar. Dulu malah yang resign yang diutamain, sekarang beda," jelas Sandi.
Lucy dan Sandi pun menuntut kejelasan dari pihak sekolah karena kesulitan menagih gaji mereka yang ditunggak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.