TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala sekolah sebuah SMK swasta di Serpong, Dodi mengatakan, banyak siswa di sekolahnya menunggak dalam membayarkan iuran SPP bulanan.
Hal itu menjadi salah satu alasan sekolah tersebut belum bisa melunasi gaji sejumlah mantan guru honorer yang pernah mengajar di situ.
"50 persen yang paling banyak bayar SPP karena orangtua siswa rata-rata berasal dari golongan menengah ke bawah," ujar Dodi kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022).
Baca juga: Alasan SMK Swasta di Serpong Belum Bayar Gaji Mantan Guru Honorer: Pemasukan Bulanan Kurang
Ia mengatakan, pemasukan bulanan sekolah berasal dari bayaran SPP rutin siswa.
Saat ini, SPP di sekolah swasta itu sebesar Rp 250.000 per bulan, sementara total siswa sebanyak 53 orang.
Rinciannya, ada 17 siswa kelas X, 12 siswa kelas XI, dan 24 siswa kelas XII.
Sehingga nominal pemasukan sekolah setiap bulannya sebesar Rp 13.250.000. Itu pun jika semua siswa membayar iuran tepat waktu.
Jumlah itu tidak sebanding dengan pengeluaran sekolah untuk membayar gaji guru dan operasional lainnya.
Baca juga: Gaji Mantan Guru Honorer SMK di Serpong Belum Dibayar, Kepala Sekolah Janji Melunasi
Tenaga pengajar dan jumlah pengurus di sekolah swasta itu kini sekitar 20 orang. Sedangkan total gaji yang harus dibayarkan setiap bulan kepada mereka berkisar Rp 20 juta.
Ia menjelaskan, kondisi itu diawali dengan parahnya situasi perekonomian orangtua siswa yang terdampak Covid-19 pada awal 2020 lalu.
"Mei 2020 saya baru dua bulan menjabat. Saat itu, keuangan sekolah goyang. Bahkan hampir 90 persen orang tua siswa yang menunggak bayar SPP," kata Dodi.
Semenjak itu, beberapa guru terpaksa dibayarkan gajinya dengan dicicil. Sementara, sisanya ada sekitar enam orang yang mengajukan resign.
Karena tidak bisa membayarkan secara langsung keenamnya, pihak sekolah menyiasati dengan menyicil secara bergantian.
Baca juga: Kami Selesai Bertugas Jadi Guru Honorer SMK di Serpong Setahun Lalu, tapi Gaji Belum Dibayar...
Tunggakan dengan nominal lebih kecil menjadi prioritas pihak sekolah dalam melunasi.
Dengan demikian, sekolah berharap bisa melunasi tunggakan guru honorer lainnya jika sudah melunasi beberapa di antara mereka.