Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hari Berlalu Setelah Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur, KNKT Disebut Belum Keluarkan Hasil Investigasi

Kompas.com - 29/07/2022, 18:24 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kota Bekasi masih menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebelum mengambil langkah selanjutnya terkait kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi, pada Senin (18/7/2022).

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Dadang Ginanjar mengatakan, hingga saat ini, pihaknya belum mendapat hasil investigasi yang dilakukan KNKT.

"Tunggu hasil dari KNKT. Kami masih menunggu itu, masih belum ada (informasi)," kata Dadang di Bekasi, Jumat (29/7/2022).

Ia juga menyebut bahwa selagi menunggu hasil investigasi dari KNKT, pihaknya bersama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan melakukan evaluasi di lokasi terjadinya kecelakaan yang melibatkan truk Pertamina dan sejumlah kendaraan lain.

Baca juga: Dishub Kota Bekasi Bungkam soal Peletakan Lampu Lalu Lintas yang Keliru hingga Diduga Sebabkan Kecelakaan di Cibubur

Namun, dirinya tidak dapat menjelaskan lebih rinci mengenai evaluasi seperti apa yang sedang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Bekasi.

"Ini kan bukan soal lampu merah, ini soal kecelakaan. KNKT sedang menginvestigasi. Nanti saja tunggu KNKT," ucap Dadang.

Sebagai informasi, Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota sudah melakukan focus group discussion (FGD) pada Jumat (22/7/2022) lalu sebagai tindak lanjut dari kecelakaan yang memakan korban jiwa hingga 10 orang itu.

Dalam diskusi tersebut hadir perwakilan KNKT, Dinas Perhubungan, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Pertamina, Kementerian Perumahan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta sejumlah pihak terkait lainnya.

Baca juga: 8 Rekomendasi Pasca-kecelakaan Maut Cibubur, Penonaktifan Lampu Merah hingga Penambahan Rambu

Sebanyak delapan poin rekomendasi pun dihasilkan dalam diskusi tersebut.

Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hengki mengatakan, langkah pertama yang akan dilakukan untuk mencegah kecelakaan serupa kembali terjadi yakni menutup akses putar balik atau u-turn di depan perumahan Citra Grand Cibubur CBD secara permanen.

"Pertama, median jalan yang terbuka ditutup permanen," kata Hengki, Jumat lalu.

Kedua, penonaktifan alat pemberi isyarat lalu lintas (APIL) atau traffic light dan diganti dengan lampu kedip berwarna kuning sebagai isyarat hati-hati.

"Yang ketiga, arus kendaraan yang keluar dari CBD Cibubur harus dikanalisasi, agar diarahkan untuk belok kiri, sehingga tidak langsung masuk ke jalan layang, untuk mengurangi risiko pemotongan arus," tutur dia.

Baca juga: Banyak Warga Sibuk Merekam Saat Kecelakaan Maut Cibubur, Bikin Keluarga Korban Miris

Rekomendasi keempat, penambahan rambu petunjuk tikungan di sekitar lokasi CBD Cibubur.

"Lima, dipasang rambu larangan berhenti di sepanjang jalanan turunan dan narasi (rambu) peringatan," imbuhnya.

Selanjutnya, pemasangan lampu penerangan di pinggir jalan. Rekomendasi ketujuh, penghapusan zebra cross dan pemasangan rambu larangan menyeberang.

"Yang terakhir, pemindahan garis kejut yang sebelumnya sudah terpasang di turunan, agar dipindahkan ke jalan sebelum turunan Cibubur CBD," ucap Hengki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com