JAKARTA, KOMPAS.com - Kepulauan asap hitam pekat tampak dari pabrik garmen brand pakaian pria Crocodille di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (28/7/2022) malam.
Warga yang bermukim di sekitar pabrik langsung panik dan saling berteriak untuk menyelamatkan diri.
Salah satu warga, Bukhori (37), mengatakan bahwa pabrik tersebut dekat dengan permukiman padat, meskipun dibatasi dengan tembok tinggi.
Saat kejadian, kata Bukhori, salah satu warga berteriak setelah melihat kepulan asap pekat.
"Kata dia, 'apaan tuh asap hitam, kebakaran ya?' Warga pada nengok. Benar kepulan asap di atap pabrik," kata Bukhori di Tegal Alur, Jumat (29/7/2022).
Warga kemudian langsung memperingatkan penghuni kontrakan yang berada dekat dengan tembok pembatas pabrik.
Tak lama dari ribut-ribut itu, warga pun berduyun-duyun menuju jalan raya. Menghindari sumber api.
Api pun membesar. Hawa panas semakin terasa, hingga tiba-tiba warga mendengar dentuman keras sebanyak dua kali.
"Kayak ada suara meledak, tapi bukan ledakan, lebih kayak suara tembok roboh. Lalu suara kedua, atap pabrik roboh, mungkin seng baja," kenang Bukhori.
Tak berapa lama, api menjalar ke lantai dua sebuah rumah kontrakan di dekat tembok pabrik.
"Akhirnya, warga jebol dua pintu kontrakan buat madamin api di kontrakan itu. Enggak besar sih apinya," kata dia.
Bukhori mengenang, kejadian itu begitu menyeramkam. Ia khawatir api dari pabrik menyambar permukiman warga, termasuk rumahnya.
Beruntung, api tidak merambat ke permukiman warga. Namun, dua bangunan pabrik garmen habis terbakar.
"Rambatan bisa diputus pukul 22.40 WIB, jadi sekitar rumah warga aman. Memang berisiko menjalar ke rumah warga ,tapi Alhamdulillah semua lokasi kami tutup," kata Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Syarifudin, Jumat.
"Alhamdulillah sampai saat ini rumah warga aman semua," imbuhnya.
Lebih lanjut, Syarifudin mengatakan warga melaporkan kejadian kebakaran sekitar pukul 21.50 WIB.
Sebanyak 22 unit kendaraan pemadam kebakaran beserta 110 personel gabungan diterjunkan ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api sejak semalam.
Sekitar pukul 22.40 WIB, api pun berhasil ditaklukan. Kendati demikian, proses pendinginan kebakaran berlangsung hingga Jumat sore.
Baca juga: Kebakaran Pabrik Garmen di Kalideres Jakbar Diawali Bunyi Ledakan
Syarifudin mengatakan proses pendinginan memakan waktu hingga belasan jam, lantaran material di tempat kejadian yang mudah terbakar.
"Objek kebakaran itu konveksi jadi pakaian, di dalamnya banyak bahan-bahan konveksi dan kardus-kardus. Selain itu, materinya banyak dan tumpukan serta bahannya mudah terbakar, seperti kertas dan garmen, sehingga agak sulit untuk kami untuk penuntasan ini," jelas Syarifudin.
Seorang petugas pemadam mengatakan bahwa salah satu kendala pendinginan adalah banyaknya tumpukan garmen yang masih panas.
"Masih panas di dalam. Soalnya banyak tumpukan pakaian yang tertiban tembok roboh. Jadinya petugas harus membuka-buka (puing) dan mendinginkan titik-titik tersebut," ungkap petugas yang baru saja menyemprotkan air di lokasi kebakaran, Jumat sore.
Baca juga: Kebakaran Pabrik Garmen di Kalideres Mulai Padam, Masih Pendinginan
Saat itu, hawa panas terasa masih keluar dari puing-puing bangunan pabrik dua lantai itu. Namun, api tidak lagi membara dan petugas harus memastikan api tak lagi tersulut.
Sementara itu, Syarifudin memastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka dalam peristiwa tersebut
"Alhamdulillah untuk korban tidak ada. Kami belum berkoordinasi dengan pemilik pabrik, tapi yang dipastikan di sini, semua karyawan di sini sudah tidak ada," kata Syarifudin.
Sementara itu, hingga kini, penyebab kebakaran masih belum diketahui. Meski terlihat sejumlah petugas kepolisian sektor Kalideres di lokasi kebakaran, petugas belum mau menjawab terkait penyebab munculnya api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.