Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Saksi Bisu Sejarah Ekonomi dan Perbankan Era Kolonial di Museum Mandiri

Kompas.com - 30/07/2022, 12:15 WIB
Larissa Huda

Editor

Sumber Antara,Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah satu tahun ditutup akibat pandemi Covid-19, Museum Mandiri telah dibuka untuk publik per Juni lalu.

Museum yang terletak di Jalan Lapangan Stasiun Nomor 1 ini menjadi saksi bisu peninggalan Belanda yang dibangun pada era kolonial.

Dulunya, Museum ini merupakan Gedung Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau Netherlands Trading Corporation yang dibangun pada 1929 dan dibuka secara resmi pada 1933.

Dilansir dari Antara, gedung perusahaan yang dulunya dikenal sebagai Factorij Batavia ini menyimpan sejarah ekonomi dan perbankan yang mengiringi perjalanan sejarah Indonesia.

Salah satunya adalah ruang yang menampilkan sejarah sistem tanam paksa atau Cultuurstelsel. Sistem yang menimbulkan kesengsaraan bagi Bangsa Indonesia ini dicetuskan oleh Gubernur Jenderal Johannes Van den Bosch pada 1830.

Baca juga: Loonami House, Museum dan Kafe buat Penggemar KPop di Jakarta

Faktor eksternal seperti Revolusi Belgia dan faktor internal yang menguras kas uang Belanda pada akhirnya membuat Van den Bosch mencetuskan tanam paksa yang berujung bencana.

Hal menarik lainnya adalah ruangan sejarah tanam paksa ini dilengkapi dengan diorama bagaimana tuan tanah Belanda menyiksa Rakyat Indonesia selama periode tanam paksa.

Merekam Budaya Menabung dari Nenek Moyang

Museum Mandiri turut menampilkan sejarah budaya menabung yang sudah dilakukan masyarakat Nusantara sejak dulu.

Di sini pengunjung bisa mengenal bagaimana leluhur Indonesia mulai menyimpan uang di celengan yang terbuat dari batang pohon bambu, jauh sebelum celengan tanah liat beraneka bentuk bahkan bank ada di Bumi Pertiwi.

Selain itu, ada juga koleksi barang sejarah yang mewarnai perjalanan perbankan di Indonesia. Salah satunya adalah koleksi brankas dari berbagai macam era.

Baca juga: Museum Bahari Bakal Punya Ruang Titik Nol Meridian Batavia, Apa Itu?  

Uniknya, koleksi brangkas ini tersimpan dalam brankas besar berbentuk ruangan yang diberi nama brandkast, kluis atau safe deposit.

Ruangan brankas besar tersebut juga memiliki pintu baja yang sangat kokoh dilapisi jeruji besi dan menempel dengan kuat di dalam tembok.

Benda-benda perbankan pada awal mula dikenal di Indonesia juga terpampang di museum ini.

Mesin anjungan tunai mandiri (ATM), alat timbang perbankan, alat pemotong uang kertas, hingga kamar khusus buku besar merupakan beberapa koleksi yang dapat dilihat pengunjung.

Di museum ini juga tersimpan koleksi tumpukan saham dan surat berharga, bahkan buku besar zaman dahulu yang ukurannya memang sangat besar untuk pencatatan keuangan tersimpan dengan baik.

Kental dengan Sentuhan Seni

Didirikan pada tahun 1929, Gedung NHM dirancang oleh dua arsitek berkebangsaan Belanda, yaitu J.J.J. de Bruyn, A.P. Smits, dan C. Van de Linde.

Ketiga perancang ini memiliki arsitektur bergaya Niew Zakelijk atau Art Deco Klasik. Ini terlihat dari bentuk bangunan yang kokoh dan tampak megah.

Baca juga: Museum Mandiri Jakarta Dibuka Lagi, Ini Harga Tiketnya

Memiliki lahan seluas 10.039 meter persegi, museum ini masih mempertahankan bentuk aslinya. Ini bisa dilihat dari bentuk ubin serta dinding yang identik dengan zaman kolonial Belanda.

Dalam booklet “Tegel Mozaiek: Dari Gaya Art Deco Menjadi Ikonik” yang diterbitkan Museum Mandiri, bagian lantainya juga bergaya seni Art Deco berupa Tegelmozaiek.

Andalan gaya seni ini adalah memfavoritkan ubin seni mozaiek sebagai bahan penutup lantai.

Lift bersejarah yang dibangun pada 1933 dan masih berfungsi dengan baik di Museum Mandiri di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat pada beberapa waktu lalu. Museum Mandiri menyimpan catatan perjalanan sejarah ekonomi dan bank di Indonesia, koleksi benda-benda bank bersejarah hingga seni kaca patri bernilai tinggi. ANTARA/Aji Cakti Lift bersejarah yang dibangun pada 1933 dan masih berfungsi dengan baik di Museum Mandiri di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat pada beberapa waktu lalu. Museum Mandiri menyimpan catatan perjalanan sejarah ekonomi dan bank di Indonesia, koleksi benda-benda bank bersejarah hingga seni kaca patri bernilai tinggi.

Museum ini juga dilengkapi lift bersejarah yang terpasang sejak 1933. Lift itu masih berfungsi dan terawat dengan baik.

Adapula seni kaca patri yang terpasang dan terawat baik di tangga menuju ruang direksi museum ini.

Kaca patri dengan nilai seni ini dirancang oleh F.H. Abbing Jr yang merupakan anak dari sekretaris direktur NHM di Amsterdam, Belanda yakni F.H. Abbing.

Kaca patri ini menggambarkan tiga bagian penting. Salah satunya adalah tentang perjalanan pelaut Belanda Cornelis de Houtman dalam menemukan Bumi Nusantara.

Akhirnya, mereka membuka jalan bagi para pedagang Belanda yang dinaungi oleh Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC masuk ke Indonesia.

Bagian berikutnya adalah penggambaran lima sosok yang terdiri dari empat wanita dan satu pria tua.

Dua sosok wanita pada bagian dua bilah kiri pertama dan seorang wanita bersama pria tua di dua bilah kanan digambarkan sebagai representasi empat musim di Eropa yakni musim semi, panas, gugur, dan dingin.

Baca juga: Wagub DKI Sebut Tebet Eco Park Dibuka Kembali dalam Waktu Dekat

Seni kaca patri di Museum Mandiri yang menggambarkan tiga bagian yakni kisah perjalanan orang Belanda untuk menemukan Nusantara, kekaguman Belanda pada Ibu Pertiwi Nusantara, dan prasasti bagi sosok berpengaruh di NHM dan Belanda.ANTARA/Aji Cakti Seni kaca patri di Museum Mandiri yang menggambarkan tiga bagian yakni kisah perjalanan orang Belanda untuk menemukan Nusantara, kekaguman Belanda pada Ibu Pertiwi Nusantara, dan prasasti bagi sosok berpengaruh di NHM dan Belanda.

Sedangkan sosok wanita di bilah tengah atau bilah Nusantara digambarkan sebagai Ibu Pertiwi Nusantara yang terlihat cantik, anggun, memesona dengan dikelilingi gunung berapi dan hutan yang subur sebagaimana keindahan pesona alam Indonesia yang dilimpahi kekayaan sumber daya alam.

Di bilah Nusantara, pengunjung bisa melihat bagaimana Belanda sangat memuja Indonesia baik dari keindahan panoramanya maupun kekayaan alamnya hingga digambarkan sebagai sosok dewi yang cantik.

Bagian terakhir dari kaca patri ini adalah prasasti yang ditujukan untuk menghormati Cornelis Johannes Karel van Aalst, sosok Presiden Direksi NHM yang sangat berpengaruh bukan hanya bagi internal perusahaan namun juga berpengaruh bagi Belanda.

Cara Masuk Museum Mandiri

Museum Mandiri bisa menjadi salah satu destinasi untuk mengisi libur akhir pekan.

Museum ini buka dari hari Selasa sampai Minggu, mulai pukul 09.00 WIB -15.00 WIB. Pada hari Senin dan hari libur nasional, museum ini tutup.

Baca juga: INFOGRAFIK: 47 Tahun Beroperasi, Ini Fakta-fakta Menarik Monas

Sementara itu, harga tiket masuk Museum Mandiri terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:

  • Masyarakat umum: Rp5.000
  • Pelajar, mahasiswa, atau nasabah Bank Mandiri: Rp3.000
  • Wisatawan mancanegara: Rp15.000

Pembelian tiket bisa dilakukan dengan datang langsung ke loket Museum Mandiri. Sebelum masuk, pengunjung wajib memindai kode QR PeduliLindungi dan cek suhu. Pengunjung juga wajib memakai masker.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Museum Mandiri (@museum_mandiri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara,Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com