Idris tak terima warganya disebut sebagai bagian dari remaja yang ikut nongkrong . Ia bahkan sampai mau mengajukan protes.
“Nanti kami akan bersurat akan menegaskan bahwa yang dikatakan orang Depok itu enggak benar, tidak ada warga Depok,” ujar Idris dikutip dari Tribunjakarta, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Wali Kota Depok Tak Terima Warganya Disebut Ikut Nongkrong di Citayam Fashion Week
Bahkan, Idris mengatakan pihaknya telah mengecek asal domisili sejumlah remaja yang asik berlenggang di "Citayam fashion Week" ini.
“Kami sudah cek, tidak ada (orang Depok). Dia adalah orang-orang Bogor, orang Manggarai pindah, sebagian ada sedikit masalah dalam keluarga dia pindah ke Bojonggede, lalu mereka main-main ke Jakarta," tutur Idris.
Terbaru, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok Dadang Wihana turut angkat bicara.
Ia tak terima anak muda yang menongkrong di Dukuh Atas itu disebut dengan "SCBD" yang merupakan akronim dari Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok.
Menurut dia, penyematan "SCBD" yang disandingkan dengan Depok seakan-akan mendiskreditkan Pemkot Depok kurang menyediakan ruang publik.
Dadang mengatakan, para remaja yang berkumpul di Dukuh Atas untuk adu outfit dalam kegiatan "Citayam Fashion Week" bukan berasal dari Depok, melainkan dari Bojonggede, Kabupaten Bogor.
"Untuk fenomena yang terjadi saat ini kalau ditelusuri dari aktivitas itu (Citayam Fashion Week), mereka bukan berasal dari Depok, tetapi berasal dari Bojonggede," kata Dadang saat ditemui Kompas.com di Kantor Bappeda Depok, Kamis (28/7/2022).
"Karena kami telah melakukan investigasi, memang itu bukan warga Depok, inisiator dari 'SCBD'," kata Dadang.
Dadang sekaligus menegaskan pihaknya sudah menyediakan ruang terbuka publik yang tersebar di setiap kelurahan wilayah Kota Depok.
Menurut dia, ruang terbuka itu diperuntukkan bagi para remaja yang ingin berekspresi.
"Ruang-ruang publik di Depok sudah mulai ditata dan kami lihat taman-taman yang tersebar di kelurahan sudah 55 taman ditambah GOR dan Alun-alun yang secara fasilitas sangat lengkap, itu semua buat remaja yang ingin berekspresi," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.