Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Masih Kerap Terlibat Kecelakaan, PT Transjakarta Diminta Putus Kerja Samanya dengan Operator

Kompas.com - 01/08/2022, 22:51 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) diminta agar memutus kerja sama dengan mitra operator bus yang masih kerap membahayakan keselamatan warga.

Permintaan soal pemutusan kerja sama itu pertama kali dilontarkan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus Koordinator Komisi B Prasetio Edi Marsudi saat rapat evaluasi dan monitoring di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).

Prasetio meminta agar operator diberikan surat peringatan saat bus yang mereka operasikan untuk Transjakarta terlibat kecelakaan.

Jika terjadi secara terus menerus, PT Transjakarta harus memutus hubungan kerja sama dengan operator tersebut.

"Diberikan peringatan pas pertama kali (terlibat kecelakaan). Kalau lebih, keluarin, kita enggak salah (saat memutus hubungan kerja)," tegas Prasetio.

Baca juga: Soroti Angka Kecelakaan Transjakarta yang Turun, Komisi B DPRD DKI: Karena Covid-19, Bukan Manajemen

Poltiisi PDI-P itu menilai bahwa jumlah operator yang sedikit merupakan hal yang lebih baik jika dibandingkan dengan memiliki operator yang banyak tetapi tidak jelas dan aman.

"Mending (operator) sedikit, tapi bobot-bebetnya jelas," ujarnya.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga turut menyatakan hal yang sama dengan Prasetio.

Ia menggambarkan, pemutusan hubungan kerja antara Transjakarta dan operator merupakan bentuk penalti.

"Ya potong saja, penalti. Saya setuju," sebut Pandapotan.

Dalam kesempatan itu, ia mengaku merasa khawatir jika para operator tak bisa mengendalikan bisnis mereka.

Baca juga: Marak Kecelakaan Bus Transjakarta, Ketua DPRD DKI Sarankan Operator Bermasalah untuk Diganti

"Sehingga ada yang memaksakan sopirnya dari aspek kesehatan, kemampuan, dan lainnya," ujar Pandapotan.

Masih di lokasi yang sama, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak juga menyuarakan hal serupa.

"Ya setuju. Jangan buat itu (kecelakaan yang melibatkan Transjakarta) seakan-akan sesuatu yang tak ada masalahnya," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, saat mengikuti rapat dengan Komisi B DPRD DKI, PT Transjakarta mengungkap tiga mitra operatur bus armadanya yang kerap terlibat kecelakaan lalu lintas pada 2022 ini.

Direktur Operasi dan Keselamatan Transjakarta Yoga Adiwinarto menyatakan, ketiga mitra itu adalah Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD), Mayasari Bakti, dan PT Steady Safe.

Baca juga: Transjakarta Ungkap 3 Mitra Operator Busnya yang Kerap Terlibat Laka Lantas

"Operatornya itu (Perum) PPD, Mayasari Bakti, (PT) Steady Safe," ungkapnya.

Dalam paparannya, Yoga mengungkap bahwa PT Steady Safe memiliki tingkat kecelakaan (accident rate) sebesar 0,98 persen per 100.000 kilometer.

Kemudian, tercatat accident rate Perum PPD mencapai 0,7 persen dan accident rate Mayasari Bakti mencapai 0,69 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com