"Harapannya DP dihukum seberat-beratnya, biar dia (terduga pelaku) bisa ditindaklanjuti," harap S.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi Novrian menyatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan psikologis kepada sejumlah korban dari terduga pelaku.
Novrian menuturkan bahwa dalam pendampingan tersebut, pihaknya akan dibantu oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi serta dari pihak SMPN itu sendiri.
"Mereka mengalami trauma sebenarnya. Karena fokus kami kepada korban, kami masih gali lagi keterangan korban," ucap Novrian.
"Bersama dengan sekolah, kami akan bikin tim untuk menggali lagi sebenarnya berapa korban yang ada," tambah dia.
Baca juga: Terduga Pelaku Pencabulan di Salah Satu SMP Negeri Kota Bekasi Terancam Diberhentikan
Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah menjelaskan, apabila terbukti ada temuan pelanggaran hukum, DP terancam dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
"Kami akan verifikasi, kami interogasi atau akan kami panggil. Bahkan bisa dikeluarkan apabila bersalah," jelas Inay.
Dinas Pendidikan Kota Bekasi juga turut mengambil langkah. Menurut Inay, pihaknya menyelidiki dugaan kasus pelecehan dan pencabulan tersebut.
"Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) itu tengah saya perintahkan untuk turun guna melakukan pemeriksaan atau verifikasi terhadap dugaan kejadian (pencabulan) itu," ucap Inayatullah.
Kasie Humas Polres Metro Bekasi Komisaris Polisi Erna Ruswing Andari berujar, polisi sedang melakukan penyelidikan terhadap DP.
DP yang sudah digiring ke Mapolres Bekasi Kota akan dimintai keterangan terkait pelecehan seksual yang dilakukan kepada sejumlah siswi tersebut.
"Sudah ditindaklanjuti oleh kepolisian dan dilakukan penyelidikan," ujar Erna.
Baca juga: Pencabulan Terjadi di Salah Satu SMP Negeri Kota Bekasi, Polisi: Sudah Kami Tindaklanjuti
Meski begitu, Erna belum dapat menjelaskan lebih lanjut terkait proses penyelidikan yang sedang dilakukan oleh polisi.
"Doakan secepatnya (proses penyelidikan), supaya teman-teman diundang ke konferensi pers," kata Erna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.