Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelecehan Siswi oleh Staf SMPN Kota Bekasi, Pelaku Disebut Kerap Kirim "Chat" Mesum hingga "Catcalling"

Kompas.com - 02/08/2022, 06:00 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Salah satu sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kota Bekasi kini tengah mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Sekolah yang seharusnya menjadi tempat anak mendapat rasa aman dan pendidikan layak, malah menjadi tempat terjadinya pelecehan seksual.

Seorang staf perpustakaan di SMPN tersebut, yakni DP, diduga menjadi pelaku pelecehan seksual kepada sejumlah siswi.

Baca juga: 3 Siswa SMP Negeri di Kota Bekasi Diduga Jadi Korban Pencabulan Staf Sekolah

Informasi soal pelecehan seksual itu bahkan diunggah di akun Instagram @menfesspondokgede.

Akun tersebut menggunggah berbagai pengakuan korban, termasuk sebuah tangkapan layar percakapan antara terduga pelaku dengan korbannya yang berisi ajakan menginap di sebuah apartemen di Kota Bekasi.

Terduga pelaku kerap mengirim chat mesum ke sejumlah siswi

Humas SMPN tersebut, Alis, menyebutkan bahwa pihak sekolah sudah mengetahui masalah ini. Alis mengatakan bahwa DP sudah dimintai keterangan oleh pihak sekolah.

"(Terduga) sudah kami tanya dan klarifikasi. Tadi jawabannya terduga memang tidak ada (pelecehan secara fisik), hanya sekadar chat saja," sebut Alis di SMPN tempatnya bekerja, Bekasi, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Seorang Staf SMP Negeri di Kota Bekasi Diduga Kerap Lecehkan Siswi Sejak 2014

Alis mengatakan bahwa pihak sekolah sebatas menanyakan perbuatan yang dilakukan oleh DP. Pihak sekolah belum melakukan penyelidikan internal terkait masalah tersebut.

Meski begitu, Alis mencatat bahwa saat ini ada tiga siswa aktif yang menjadi korban.

"Tiga (korban) dari kelas 8," kata Alis.

Beraksi sejak 2014

Salah seorang alumni dari SMPN tersebut, yakni S, mengatakan bahwa DP sudah beraksi sejak 2014.

Saat masih bersekolah di SMPN tersebut, S menjelaskan bahwa DP kerap melakukan catcalling kepada siswi-siswi.

"Itu kurang lebih dari 2014. Memang suka kacau orangnya, asal tegur dan sering catcall siswi-siswi," kata S ketika diwawancarai secara terpisah.

Baca juga: KPAD Fokus Pemulihan Psikologis 3 Siswi SMPN Korban Pencabulan di Kota Bekasi

Menurut S, terduga pelaku berani melakukan aksi tersebut lantaran para korban masih tergolong anak-anak.

S yang mewakili alumni pun berharap agar terduga pelaku dapat segera ditindak oleh kepolisian dan dapat dihukum secepatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com