DEPOK, KOMPAS.com - Kanit III Subdit I INDAG Dittipideksus Bareskrim Polri, Kompol Samian mengatakan, pihaknya bakal memeriksa warga bernama Rudi Samin sebagai saksi terkait penemuan beras bantuan presiden.
Untuk diketahui, beras bansos presiden yang ditimbun sedalam 3 meter itu ditemukan pertama kali oleh Rudi Samin di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukamajaya, Depok pada Jumat (29/7/2022).
"Rencana pak Samin (Rudi Samin) kami ambil keterangan hari ini, dari sumber informasi," kata Samian saat di Lapangan KSU, Senin.
Baca juga: Satgas Pangan Bareskrim Polri Cek Lokasi Temuan Beras Bansos Presiden di Depok
Selain itu, Samian mengatakan, pihaknya mendatangi lokasi tersebut guna memastikan kebenaran adanya beras bansos presiden yang ditimbun di lokasi.
"Ini baru kami cek dulu karena informasi dari masyarakat kan. Kami cek dulu apakah ada di lapangan," kata Samian saat di lokasi, Senin.
Samian menuturkan, sejauh ini belum melakukan pemeriksaan terhadap orang yang pertama kali menemukan penimbunan beras bansos presiden.
"Ini kami baru langkah awal baru cek lokasi," ujar dia.
Penemuan sembako bantuan presiden ini bermula dari laporan seorang karyawan perusahaan jasa pengiriman logistik JNE.
Baca juga: Tanda Tanya Penguburan Bansos Presiden di Depok dan Pemerintah yang Dinilai Lepas Tangan
Lapangan KSU tempat penemuan sembako itu memang biasa digunakan untuk parkir kendaraan JNE.
Lokasi Gudang JNE juga berada persis di seberang lapangan tersebut.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tumpukan sembako bantuan presiden ini telah ditutup terpal berwarna biru.
Garis polisi pun telah terpasang di lokasi kejadian, dan beberapa karung beras telah terbuka hingga tercecer di tanah.
Bau busuk menyengat pun tercium. Tampak sembako bantuan presiden ini telah membusuk hingga berjamur.
Baca juga: Polisi Kembali Periksa Kemensos, JNE, dan Bulog soal Penimbunan Sembako Bantuan Presiden di Depok
Menanggapi temuan tersebut, VP of Marketing JNE Express Eri Palgunadi mengatakan, tidak ada pelanggaran yang dilakukan JNE Express atas ditemukannya sejumlah paket bantuan sosial dari presiden di lahan tersebut.
Menurut dia, Bansos yang ditimbun dan dikubur di lahan tersebut adalah sembako bantuan presiden yang sudah dalam kondisi rusak.
"Kami sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," ujar Eri dalam keterangannya.
Eri tak menjelaskan lebih jauh kapan penguburan bantuan sembako presiden itu dilakukan.
Dia hanya menegaskan bahwa JNE Express berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.